Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

JL. Patih Nambi XII No.5, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara

Call:081353114888

redaksi@baliberkarya.com

Tolak Angkutan Online, Aliansi Transport Lokal Kembali Bergejolak Akan Turunkan Massa "Super Kab

Rabu, 18 Januari 2017

Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

Baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. Aliansi gabungan asosiasi dan organisasi transport lokal se-Bali kembali bergejolak setelah sejumlah titik reklama ataupun baliho di sekitar kawasan tuban dan Bandara Ngurah Rai naik dan terpasang iklan aplikasi angkutan online berbasis Grab. 
 
Amarah Aliansi gabungan asosiasi dan organisasi transport lokal se-Bali memuncak lantaran baru lewat sehari aliansi menggelar aksi "turun kabeh" di sekitar akses masuk bandara, namun kembali diijinkan memajang baliho iklan angkutan online. 
 
 
Menurut salah satu perwakilan aliansi transport lokal, ada sejumlah oknum yang membackingi angkutan online, sehingga berani membangkang dengan aturan yang diberikan pemerintah pusat maupun daerah. 
 
 
"Kemarin tyang dapat juga di Metro Bali Official ada seseorang yang membilang ada yang membekingi," ucap Humas Celepouuuk Bali Driver (CBD), I Gusti Ngurah Oka Gede Mulyawan saat dihubungi awak media di Denpasar, Rabu (18/1/2017).
 
 
Mendapat perlawanan dari pihak aplikasi angkutan online, pihaknya bersama aliansi transport lokal lainnya mengaku tidak tinggal diam. Sebagai warga lokal Bali merasa diadu domba dengan saudara sendiri yang dimanfaatkan untuk melunturkan bisnis transport lokal di Bali. Oleh karena itu, seluruh transport lokal se-Bali mengancam akan turunkan massa lebih banyak lebih, agar benar-benar aspirasi mereka didengar. 
 
"Nanti kalau begitu terus kita akan turun lagi yang lebih besar dari kemarin. Tapi kita belum pastikan kapan dan di mana. Kami masih merapatkan dengan semua peguyuban di Bali. Mengingat Bali adalah destination pariwisata. Kami sebagai sopir taxi pangkalan sangat gerah dengan ini, kenapa semua ini ada di Bali? Kalau ingin membenahi struktur transportasi harus dari pusat, contohnya transbagita," tegasnya.
 
 
Menurutnya, satu-satunya jalan agar pemerintah pusat dan daerah serius menyikapi persoalan angkutan online yakni dengan turunkan massa lebih banyak lagi. Seluruh anggota akan diturunkan untuk menggelar aksi "super kabeh", sehingga aspirasinya bisa menggetarkan pemerintah pusat dan daerah. Bahkan bisa kembali menutup akses bandara sesuai dengan kesepakatan aliansi.
 
 
"Kami akan turun lagi dan akan memperlihatkan kekompakan kami dalam menyikapi ini. Tuntutanya agar block taxi online di Bali. Kalau mau membenahi transportasi, benahi fasilitas negara dulu, jangan membunuh kami. Bali dan Jakarta beda. Kita yang punya rumah, kenapa orang lain yang berbisnis di rumah kita sendiri. Kita sudah merdeka dari 1945," tandasnya.
 
 
Aliansi yang bergabung dalam aksi super kabeh akan melibatkan aliansi yang lebih luas dan lebih besar lagi. Tapi masih menunggu sikap resmi dari UBD, CBD, GGF, BMD, PSPB, SBD, ALSTAR B, Nusa Dua Taxi, Sanur Bersatu Transport, Fablouse Ubud, Dewata Trans, Tridatu Jaya Abadi, Ubud Taxi Bersatu, BTS, BST, Ngurah Rai Taxi, TBBT, Tuban Bersatu. 
 
"Jadi kita akan bersatu di dalam demo ini lagi. Persoalan reklamasi dan online taxi akan berdampak besar," katanya.
 
 
Kemungkinan dikatakan, aliansi akan kembali mengepung akses bandara. Minimal akan melumpuhkan bandara beberapa jam sampai aspirasi mereka mau ditindaklanjuti pemerintah. 
 
 
"Tyang ndak berani bilang, karena ini belum dijadwalkan. Tapi kemungkinan besar nanti begitu kalau sudah memanas mau bilang apa lagi. Kita tidak tahu kemauan dari masing masing orang, cuma tyang menghimbau agar damai sentosa. Mengingat kita adalah orang Bali bekerja di Bali. Tetapi pihak atas selalu memandang Bali sebelah mata," imbuhnya.
 
 
Seperti diketahui, asosiasi sopir transport lokal di Bandara Ngurah Rai kembali memanas setelah mengetahui aplikasi angkutan online, yakni GrabCar menaikan lagi baliho di sekitar kawasan bandara dan areal Tuban, Badung. Padahal aliansi gabungan asosiasi dan organisasi transport lokal se-Bali baru saja sehari menggelar demo "turun kabeh" menuntut pemblokiran aplikasi angkutan online, sekaligus akan menurunkan dengan paksa semua baliho dan atribut angkutan online, jika masih ada yang terpajang di wilayah Bali. 
 
 
Pernyataan pedas disampaikan Ketua Sapta Pesona Transportasi Bandara Ngurah Rai, Ketut Sukarta yang mempermasalahkan pihak biro iklan yang sengaja kembali menaikan baliho atau reklama aplikasi angkutan online yang seolah-olah menantang untuk mengajak "perang" dengan pihak asosiasi sopir angkutan di kawasan bandara. Apalagi baliho dipasang di papan reklama tepat di tanah yang disewakan oleh Desa Adat Tuban.(BB).


Berita Terkini