Bertahun-tahun Perumahan di Tegalbadeng Barat Gabeng, Para Pembeli Resah
Minggu, 20 November 2016
Baliberkarya
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com - Jembrana. Sejumlah calon pembeli tanah atau perumahan di Banjar Puana, Desa Tegalbadeng Barat, Kecamatan Negara, Jembrana hingga kini resah.
Pasalnya, rumah yang sudah dipesan sejak beberapa tahun lalu tidak ada kejelasan. Apalagi, mereka sudah memberikan uang muka yang nilainya belasan juta rupiah. Namun pihak pengembang dari PT BPP ketika disambangi tidak ada dilokasi.
Perumahan yang terbagi menjadi beberapa blok itu kini sudah mulai ada pembangunan. Tetapi tak sedikit pula para calon pembeli yang nasibnya masih tak jelas, kendati telah mengikuti proses hingga menyanggupi angka kredit di salah satu bank.
"Sudah bertahun-tahun, tidak ada kejelasan mau dibangun atau tidak. Kalau memang KPR tidak lanjut, kami minta uang muka dikembalikan," terang Kadek In (35), salah seorang calon pembeli asal Negara.
Pihaknya, hingga kini masih memiliki bukti-bukti kwitansi pembayaran DP dan lokasi tanah. Hal serupa juga dikeluhkan Gede Am (27) asal Melaya, karyawan salah satu perusahaan swasta itu.
Dia mengaku sempat percaya dengan pihak pengembang dan memberikan beberapa kali DP. Tetapi hampir tiga tahun, rumah yang diimpikannya tidak kunjung dibangun.
Ayah satu anak ini mengaku beberapa kali menanyakan ke pihak pengembang, tetapi hanya dijanjikan. Belakangan, pihak pengembang sulit dihubungi apalagi ditemui.
"Rumah beberapa orang sudah dibangun, tetapi modal sendiri. KPR-nya hangus, kami berharap uang muka kami dikembalikan. Tidak ada tanggungjawab dari pengembang," keluhnya.
Sementara itu, dari pengamatan, sejumlah rumah sudah mulai dibangun. Beberapa pembeli mengaku mengurus dan diarahkan ke salah satu notaris di Negara.
Namun, tak sedikit pula rumah yang sudah berdiri namun terbengkalai tak terhuni. Begitu halnya tanah masih beberapa kaplingan kosong. Parahnya, kantor pemasaran juga lama tutup bahkan disegel dari pihak bank.
Perbekel Tegalbadeng Barat, I Kade Sudiana dikonfirmasi mengaku tidak mengetahui pasti pihak pengembang. Namun, memang dari pengamatan desa sudah mulai ada pembangunan di sekitar perumahan. Dan, menurutnya kini ada usulan untuk perbaikan jalan di areal perumahan tersebut.
"Karena sudah ada warga dan RT disana, warga mengusulkan untuk perbaikan infrastruktur ke desa," terangnya.
Sementara, Notaris Dewi Handayani dikonfirmasi membenarkan pihaknya membantu beberapa calon pembeli mengurus sertifikat di perumahan Permata Puri itu dan sebagian besar sudah bermasalah.
Namun, menurutnya tidak semuanya, karena dari total luas sekitar tiga hektar itu, terpecah menjadi beberapa pemilik.
"Kami berusaha membantu hak pembeli. Bahkan kami benar-benar membantu tanpa dibayar, Karena mereka mengaku sudah membayar (pengurusan) ke pengembang," tandasnya. (BB).
Berita Terkini
Berita Terkini
Arah Kade! Kebijakan Aneh, Kantin Sekolah Jadi Mesin Uang Pemkab
11 Januari 2025
Pemkot Denpasar Imbau Warga Beli LPG 3 Kg di Pangkalan Resmi
10 Januari 2025
Audiensi Bersama Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan
10 Januari 2025