Jalan Hancur Lebur, Warga Minta Galian C Ditutup
Rabu, 27 Juli 2016
Baliberkarya/ist
Baliberkarya.com - Jembrana. Sejumlah warga di dua desa, yakni Desa Yehembang Kauh dan Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo, Jembrana memprotes kerusakan jalan di dua desa itu.
Jalan kabupaten yang hubungkan Desa Yehembang dengan Desa Yehembang Kauh tersebut rusak parah akibat aktivitas truk-truk pengangkut material galian C yang ada di Banjar Munduk Agrek, Desa Yehembang Kauh, Mendoyo, Jembrana.
Menurut warga, setiap harinya jalan tersebut dilintasi sedikitnya 10 sampai 15 dam truk memuat material. Sehingga dalam waktu sebulan jalan tersebut rusak parah, terutama pada posisi menanjak dan menikung dekat Pura Dalem Yehembang Kauh.
"Galian C itu milik orang dari Sangkar Agung, Jembrana. Memang itu sudah berizin tapi akibat galian C itu jalan jadi rusak parah,” ujar warga yang enggan namanya disebut, Rabu (27/7/2016)
Ia bersama beberapa warga lainnya, pemilik galian C itu katanya telah berjanji akan memperbaiki jalan tersebut, namun warga kawatir janji tersebut tidak ditepati.
"Kami kawatir setelah galian C itu berakhir, bos galian pergi begitu saja, jalan yang hancur di biarkan begitu saja karena biaya perbaikan itu tidak sedikit," ungkapnya.
Warga sebelumnya telah menyampaikan protes jalan rusak tersebut kepada pihak desa dan pihak desa berjanji untuk menindaklanjutinya. Bahkan warga mengancam akan melakukan demo jika kerusakan jalan tersebut tidak segera diperbaiki.
Protes warga karena jalan rusak akibat aktivitas galian C tersebut juga pernah disampaikan kepada Made Suardika, anggota DPRD Jembrana asal Desa Yehembang Kauh. Atas pengaduan itu, anggota dewan tersebut juga telah turun ke lokasi melakukan pengecekan.
Takut kerusakan jalan kian parah, warga meminta pihak terkait untuk meninjau ulang izin galian C yang telah diberikan pihak propinsi karena galian C tersebut berdampak pada kerusakan jalan dan lingkungan. Bahkan warga meminta galian C tersebut segera ditutup.
Perbekel Yehembang Kauh Ketut Mustika dikonfirmasi terkait masalah tersebut membenarkan ada sejumlah warga memprotes aktivitas galian C di wilayahnya karena menimbulkan kerusakan jalan yang sangat parah.
"Pemilik galian sudah membuat pernyataan di desa akan sanggup memperbaiki kerusakan jalan itu, tapi untuk saat ini katanya belum bisa dilakukan perbaikan karena tidak ada yang menjual aspal," jelas Mustika.
Sementara, anggota DPRD Jembrana Made Suardika dikonfirmasi terpisah mengaku telah mengecek ke lokasi dan telah mendengar keluhan warga terkait kerusakan jalan tersebut.
Terkait itu, pihaknya meminta pemilik galian C harus menepati pernyataan yang dibuat di desa dan segera memperbaiki jalan yang rusak. Sedikitnya setelah galian itu selesai, jalan yang rusak diperbaiki.
"Kepada Dinas PU Kabupaten Jembrana saya minta mengkordinasikan dengan pihak PU Provinsi terkait kerusakan jalan itu karena kerusakan jalan itu terjadi akibat pemberian izin galian C itu. Kami ngak tahu apakah pemberian izin itu sudah melalui kajian yang matang," tandasnya.(BB).