VAR Badung Rogoh Kocek APBD Rp2 Miliar

  04 Maret 2019 KESEHATAN Badung

ilustrasi nett

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Badung. Sejak kasus rabies pertama kali muncul di wilayah Pecatu, penyakit yang lebih banyak disebabkan oleh gigitan anjing ini terus mewabah di wilayah Kabupaten terkaya di Pulau Dewata.
 
 
Di tahun 2019 ini, pemerintah kabupaten Badung kembali melakukan pengadaan Vaksin Anti Rabies (VAR) sebesar Rp 2 miliar untuk membeli sebanyak 7843 vial.
 
Dikatakan Kepala Dinkes dr. I Gede Putra Suteja, kebutuhan VAR masih tinggi di wilayah Badung. Hal itu berdasarkan masih banyaknya kasus gigitan anjing selama ini terjadi. 
 
“Per 31 Desember 2018 stok VAR masih 4.731 vial. Tapi, untuk mengantisipasi kesediaan VAR, kami kembali melakukan pengadaan untuk VAR. Setidaknya kebutuhan untuk vaksin rabies di Rumah Sakit dan Puskemas tesedia,” kata dr.Suteja, Senin (4/3).
 
 
Dipertegaskan kembali olehnya bahwa pengadaan VAR dilakukan dengan sistem lelang melalui LPSE Badung. Berdasarkan pantauan laman website LPSE Badung Nilai pagu paket Rp2 miliar untuk persediaan VAR 7843 vial.
 
“Sekarang ini sedang proses lelang VAR untuk tahun anggaran 2019,” imbuhnya.
 
 
Dari data yang masuk, kata dia jumlah kasus Gigitan Hewan Penular Rabies (GHPR) sepanjang tahun 2018 jumlahnya mencapai lebih dari 6000 kasus. Rinciannya pada bulan Januari 610 orang, Februari 472 orang, Maret 466 orang, April 581 orang, Mei ada 619 orang kena gigitan, Juni 609 orang, Juli 643 orang.
 
Lanjut, di bulan Agustus 614 orang, September 610 orang, Oktober 586 orang,  November  404 orang, sementara untuk Desember hasilnya 365 orang lebih. Dari semua kasus tersebut tidak ada laporan yang menyatakan hasilnya positif rabies.(BB)