Ribuan Vaksin HPR Tiba di Jembrana, Keswan Kesmavet Lakukan Vaksinasi Masal

  24 Juni 2022 KESEHATAN Jembrana

Ket poto : Keswan Kesmavet Kabupaten Jembrana melaksanakan vaksinasi masal dan sterilisasi HPR di Desa Baluk

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com - Jembrana. Sekian lama stok vaksin Hewan Penular Rabies (HPR) kosong di Kabupaten Jembrana dimasa statsus zona merah rabies di hampir semua kecamatan, akhirnya Provinsi Bali mengirim 3000 dosis vaksin HPR.

Kedatangan ribuan vaksin HPR tersebut dimanfaatkan oleh Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Jembrana melalui Keswan Kesmavet melakukan vaksinasi masal Desa Baluk, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana dan Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Jembrana.

Kasi Kesehatan Hewan pada Dinas Pertanian dan Pengan Jembrana, I Gusti Ngurah Bagus Rai Mulyawan Surya Atmaja saat dikonfirmasi awak media mengatakan, pihaknya menemukan kasus gigitan di Kabupaten Jembrana sebanyak 112 gigitan anjing positif rabies.

"Dari 112 orang digigit, 4 orang diantaranya meninggal dunia akibat suspect rabies. Sehingga kami langsung melakukan vaksinasi masal yang dimulai hari ini, menyasar di wilayah zona merah seperti Desa Baluk dan juga di Desa Kaliakah," ujarnya. Jumat (24/6/2022).

Untuk di Desa Baluk, lanjut Rai, pihaknya berhasil melwkukan vaksinasi terhadap 35 ekor HPR yakni 25 ekor anjing dan 10 ekor kucing. Sedangkan untuk sterilisasi sebanyak 42 ekor HPR yang meliputi 14 ekor anjing betina dan 10 ekor kucing betina.

"Sedangkan hasil sterilisasi di Kelurahan Gilimanuk sebanyak 44 ekor, untuk hasil vaksinasl rabies sebanyak 69 ekor. Untuk sterilisasi dan vaksinasi selanjutnya dilaksanakan pada hari Senin 27 Juni 2022 dengan menyasar dua wilayah yakni Kelurahan Sangkaragung di  Kecamatan Jembrana dan Desa Pangyangan, selanjutnya di Desa Medewi Kecamatan Pekutatan diadakan pada hari Rabu 29 Juni 2022," terangnya.

Tujuan dari sterilisasi ini, imbuh Rai, untu mengontrol populasi HPR, baik terhadap yang memang dipelihara maupun yang liar. Dirinya berharap dengan adanya sterilisasi ini, bisa mengontrol laju populasi HPR. "Kami sudah jadwalkan sejak pekan yang lalu, setelah menerima pasokan dari Provinsi Bali," tutupnya. (BB)