Desa Pakraman akan Gelar Pecaruan Agung

Prihatin! Wabup Kembang Tinjau Kebakaran Pura Puseh Banyubiru

  03 September 2019 PERISTIWA Jembrana

Baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Jembrana. Musibah kebakaran yang menghanguskan enam bangunan pelinggih Pura Puseh Desa Pekraman Banyubiru, mengundang keprihatinan dari Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan.
 
 
Tanpa menunda waktu, Senin (2/9) malam, Kembang meninjau langsung kondisi pura setempat didampingi Bendesa adat Desa Banyubiru I Nyoman Jayadrata. Peninjauan itu juga disaksikan beberapa pemangku Pura serta krama adat Banyubiru .
 
Kondisi Pura pasca kebakaran ternyata cukup parah. Kebakaran di Pura yang baru lima tahun lalu ngenteg linggih diduga karena pembakaran sampah dilahan sebelah timur Pura. Api dengan cepat merambat, selain karena faktor angin juga atap pelinggih yang berbahan ijuk mudah terbakar.
 
Saat Wabup Kembang datang, di lokasi juga masih terlihat puing-puing berserakan menandakan betapa hebatnya kebakaran yang terjadi Senin sore tersebut. Dijelaskan Jayadrata, Pelinggih yang sebagian utamanya mandala diantaranya, Gedong Brahma, Taksu, Meru Tumpang Pitu, Meru Tumpang Telu, dan Pepelik. Sedangkan dibagian madya mandala, selain pelinggih rambut sedana, juga satu dari tiga pretima ikut terbakar. Sehingga kerugian total ditaksir sekitar Rp1,3 miliar.
 
 
 
“Tentu kami semua sangat terpukul akan musibah ini. Mengingat rencananya jika tidak terjadi kebakaran, krama akan berkumpul menggelar paruman persiapan piodalan. Tapi inilah musibah,” ujar Jayadrata. 
 
Dari hasil paruman dengan pemucuk, pemangku serta krama, disepakati pihak desa adat akan segera menggelar pecaruan ageng dengan tingkatan bebangkit. Waktunya sedang dipersiapkan, selambatnya sembilan hari dari saat kejadian.
 
Sementara Wabup Jembrana I Made Kembang Hartawan, pasca musibah secepatnya akan mengkordinasikan dengan OPD terkait untuk menindaklanjuti. Kembang Hartawan berharap, musibah tersebut hendaknya dijadikan pelajaran yang mahal bagi masyarakat, agar jangan lagi membakar sampah terlebih lagi saat musim kering seperti sekarang.
 
“Musibah ini mengajarkan kita semua selalu waspada dan berhati-hati, agar musibah serupa tidak terulang lagi,” tutup Kembang Hartawan.(BB)