Lestarikan Permainan Tradisional, Tarkam Jembrana Dibangkitkan Kembali

  17 Oktober 2023 OLAHRAGA Jembrana

Ket poto : Permainan Tarkam di salah satu desa di Jembrana

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com – Jembrana. Upaya untuk menghidupkan kembali permainan tradisional sepak bola mini atau tarkam di Kabupaten Jembrana, Bali, mendapat sambutan positif dari masyarakat. Hal ini terlihat dari berjalannya turnamen Tarkam pertamakali diadakan di Desa Pengambengan dengan memperebutkan Dandim CUP 2023 dan kini dilanjutkan di Desa Banyubiru.

Turnamen ini digagas oleh Dandim 1617/Jembrana Letkol Inf Teguh Dwi Raharja yang merupakan putra asli Jembrana. Tujuannya adalah untuk mencari bibit pemain sepak bola, melestarikan adat dan budaya lokal, serta mengurangi kenakalan remaja.

"Memang permainan ini rawan perkelahian, akan tetapi tujuan menghidupkan lagi permainan tarkam ini untuk mencari bibit pemain sepak bola, tidak kalah pentingnya untuk mengurangi kenakalan remaja, kita bisa membina anak-anak muda agar mempunyai kegiatan positif," ujar Teguh dalam keterangan persnya, Selasa (17/10/2023).

Menurut Teguh, turnamen ini berjalan dengan lancar dan sportif. Bahkan, tidak ada satu pun pertandingan yang berakhir dengan keributan. Hal ini berkat kerja keras aparat keamanan yang telah melakukan antisipasi sejak awal.

"Alhamdulilah selama 3 bulan berjalan tidak ada permasalahan atau perkelahian. Pemain yang mendaftar membludak sebanyak 56 tim bahkan sampai kita batasi pendaftarannya," kata Teguh.

Teguh mengaku, setelah sukses diadakan di Desa Pengambengan, banyak desa yang ingin ikut menyelenggarakan permainan tersebut. "Banyak yang datang ke saya untuk mengusulkan menyelenggarakan di desa mereka, jadi permainan ini akan bergilir diadakan," katanya.

Teguh berharap, turnamen Tarkam ini dapat terus berjalan dan menjadi wadah bagi para pemuda untuk menyalurkan hobi dan bakat mereka. Selain itu, turnamen ini juga dapat menjadi ajang untuk mempromosikan pariwisata Jembrana.

Tarkam merupakan permainan sepak bola mini yang dimainkan oleh tujuh orang, bisaanya tidak menggunakan alas kaki dan juga sebaliknya,  menggunakan bola plastik. Permainan ini sempat ditentang oleh PSSI lantaran tidak sesuai dengan aturan sepak bola modern. Namun, Dandim Jembrana tetap ingin menghidupkan kembali Tarkam dengan tujuan untuk melestarikan adat dan budaya lokal. (BB)