Jelang Akhir Masa Kampanye, Sugawa Korry Serukan Lima Program Prioritas dalam Kampanye Bahagia dan Damai 

  04 Februari 2024 POLITIK Buleleng

Politisi senior partai berlambang beringin Dr. Nyoman Sugawa Korry, difasilitasi SGK Centre memanfaatkan kesempatan dengan menggelar kampanye yang bertajuk “Kampanye Bahagia Dan Damai” di kampung halamannya di Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar Kabupaten Buleleng, Minggu (4/2/2024).

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Buleleng. Enam hari menjelang akhir masa kampanye, politisi senior partai berlambang beringin Dr. Nyoman Sugawa Korry, difasilitasi SGK Centre memanfaatkan kesempatan dengan menggelar kampanye yang bertajuk “Kampanye Bahagia Dan Damai” di kampung halamannya di Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar Kabupaten Buleleng, Minggu (4/2/2024).

Kampanye Sugawa Korry yang dikenal sebagai Ketua DPD Golkar Bali ini disambut antusias oleh warga dengan hadirnya ribuan kader-kader Golkar militan di desa sekitarnya, hadir juga Calon Legislatif (Caleg) nomor urut 2 Provinsi Bali, dari Partai Golkar daerah pemilihan (Dapil) Buleleng, Nyoman Agus Satuedi dan Caleg Kabupaten Buleleng dari Kecamatan Banjar.

Dalam orasinya, Sugawa Korry menyatakan, bangkitnya Partai Golkar melalui semangat kembali ke partai kawitan, yaitu Partai Golkar semakin nyata. Dibuktikan dengan membludaknya kehadiran kader-kader Golkar, termasuk dari desa-desa SCTP (Sidetapa, Cempaga,Tigewasa, Pedawa dan Banyusri).

“Kami sangat menyambut gembira atas antusias masyarakat hadiri kampanye ini, walaupun di sekitarnya hujan cukup lebat, dan berharap mady maksimal hadir ke TPS dan memberikan dukungan dengan mencoblos Caleg DPR RI No 1 dari Partai Golkar dapil Bali,” kata Sugawa Korry yang dikenal sebagai Wakil Ketua DPRD Provinsi Bali yang disambut tepuk tangan meriah oleh kader Golkar beserta simpatisan yang hadir.

Tak kalah penting dari Kampanye Bahagia dan Damai ini disebutkan melalui Pileg dan Pilpres 2024, sebagai Caleg DPR RI bersama kader dan masyarakat Buleleng, akan menempatkan 5 prioritas perjuangan yaitu pertama, terwujudnya keseimbangan pembangunan antar wilayah untuk mempersempit kesenjangan, salah satunya melalui terwujudnya pembangunan Bandara di Bali Utara.

Kedua, memperjuangkan peningkatan anggaran untuk desa, baik desa dinas maupun desa adat. Khusus untuk desa adat, pemerintah pusat agar membantu pembangunan dan pelestarian desa adat melalui anggaran pemerintah pusat. Ketiga, berjuang maksimal untuk peningkatan kesejahteraan aparat pemerintah dari pusat hingga di desa, termasuk insentif kepada kepala desa dan perangkat desa. 

Keempat, pembangunan pariwisata berbasis kualitas wisatawan, terwujudnya keadilan dan pemerataan terhadap pendapatan daerah dari sektor pariwisata, sebagai konsekuensi dukungan terhadap pariwisata berwawasan budaya dan lingkungan. Kelima, terwujudnya keseimbangan kekuatan sosial politik di Bali, dalam rangka peningkatan kualitas demokrasi dan kontrol sosial yang sehat, berkualitas dan demokratis.(BB).