Geger! Bajak Sawah Marsudi Diduga Temukan Mortir

  14 Juni 2020 PERISTIWA Jembrana

Baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Jembrana. Warga Lingkungan Samblong, Kelurahan Sangkaragung, Jembrana Sabtu (13/06) sore digegerkan dengan penemuan benda yang diduga mortir.

BACA JUGA : Lagi Positif Covid-19 Nambah 1.014 Total 37.420, Meninggal Bertambah 43 Total 2.091 Orang

Benda yang diduga mortir tersebut ditemukan Sabtu (13/6) pukul 17.30 Wita di sawah milik Ketut Aryana, asal Desa Delod Berawah, Mendoyo, yang berlokasi di Lingkungan Samblong, Kelurahan Sangkaragung, Jembrana.

Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan, benda yang diduga mortir tersebut ditemukan oleh Marsudi, warga desa Air Kuning, Kecamatan Jembrana. Saat itu Marsudi sedang membajak sawah milik Ketut Aryana dengan menggunakan traktor.

Tiba-tiba gerigi traktor rotarinya mengenai benda yang menyebabkan gerigi traktor patah. Awalnya Marsudi mengira gerigi traktornya mengenai batu besar, namun setelah digali ternyata potongan besi yang diduga mortir dengan panjang 60 cm dan diameter 10 cm.

BACA JUGA : Mohon Disiplin! Positif Covid-19 Kembali Bertambah 11 Orang Akibat "Transmisi Lokal"

Atas temuan tersebut, wargapun geger dan dalam waktu singkat, aparat kepolisian dari Polsek Kota Negara dan Polres Jembrana serta Tim Jibom Sat Brimob Polda Bali Batalyon C Pelopor Gilimanuk tiba di TKP untuk melakukan pemeriksaan. Diduga mortir yang sudah karatan tersebut merupakan sisa zaman perang.

Kapolres Jembrana AKBP Ketut Gede Adi Wibawa dikonfirmasi pagi tadi melalui telpon membenarkan penemuan benda yang awalnya diduga mortir tersebut. Namun setelah ditangani oleh tim Jibom Polda Bali, ternyata benda itu bukan mortir.

"Itu bukan mortir karena setelah diperiksa oleh tim Jibom Brimob Polda Bali, tidak ada unsur bahan peledaknya," terang Adi Wibawa, Minggu (14/6/2020).

Lanjutnya, benda tersebut diduga potongan besi alat pertanian yang sudah lama terpendam dalam lumpur sehingga kondisinya berkarat. Dari bentuk memang menurut Adi Wibawa menyerupai mortir.(BB)