Demokrat-PDI Perjuangan Terbanyak Koalisi di Pilkada Tanah Air, Ubah Peta Politik Pilkada Bali

  30 Agustus 2020 POLITIK Denpasar

Putu Supadma Rudana (PSR)bersama Agus Harimurti Yudoyono (AHY) serahkan rekomendasi kepada salah satu Paslon

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. Pilkada serentak di 270 daerah di Indonesia pada 9 Desember 2020 mendatang membuat partai politik merubah strategi. Termasuk di Pilkada serentak di Bali di 6 kabupaten dan kota berubah total. 

Untuk Pilkada serentak di Bali, Ketua Umum DPP Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono telah memerintahkan koalisi dengan incumbent di Bali, sehingga mengubah total peta politik di Bali dengan merapat ke PDI Perjuangan.

Khusus untuk Pilkada di Bali, Partai Demokrat justru bergabung ke PDIP di kabupaten dari 6 kabupaten yang menggelar Pilkada. Di Pilkada Badung, Demokrat bahkan sudah final mengusung incumbent Nyoman Giri Prasta-I Ketut Suiasa yang diusung PDIP. 

Di Pilkada Bangli, Demokrat bahkan lebih dulu sudah menyerahkan rekomendasi DPP Demokrat dengan mengusung paslon Sang Nyoman Sedana Arta-I Wayan Diar yang akan diusung PDIP. Untuk di Badung rekomendasi akan diserahkan pada Senin (31/8/2020) di DPP Demokrat. Koalisi Demokrat di kKabupaten Badung dan Bangli ini diluar dugaan sebelumnya. 

Sementara di 4 daerah lainnya Demokrat usung Paslon Nengah Tamba-Gede Ngurah Patriana Krisna yang diusung bersama Partai Golkar dan koalisinya. Sedangkan di Pilkada Karangasem Demokrat mengusung paket I Gusti Ayu Mas Sumatri-I Made Sukerana yang diusung Partai Golkar-NasDem-Gerindra dan koalisinya. 

Untuk Pilkada Denpasar, Demokrat mengusung paslon Gede Ngurah Ambara Putra-Made Bagus Kertanegara. Kemudian di Pilkada Tabanan, Demokrat mengusung paket Anak Agung Ngurah Panji-Dewa Nyoman Budiasa. 

Wasekjen DPP Demokrat Wilayah Bali -NTB-NTT Putu Supadma Rudana menyatakan untuk di Bangli sudah diserahkan langsung di DPP Demokrat pada Kamis (27/8) lalu. Bahkan, Supadma Rudana yang langsung menyerahkan bersama AHY kepada kandidat Cabup Bangli dari PDIP Sang Nyoman Sedana Artha. 

"Di Bangli dan Badung kita berkoalisi dengan PDIP. Kita realitis menghitung kondisi politik," ucap Supadma Rudana.

Wakil Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen DPR RI ini menegaskan Demokrat ingin membangun Bali secara kebersamaan sesuai dengan aspirasi rakyat. Demokrat, kata Supadma Rudana ingin pembangunan di Bali ada kebersamaan dengan tetap kedepankan aspirasi masyarakat yang diinput dari kader dibawah.

"Di Pilkada Badung dan Pilkada Bangli itu kita sudah survei dan serap aspirasi rakyat. Maka kita gabung ke PDIP untuk berkoalisi," tegas Anggota Komisi VI DPR RI Dapil Bali ini.

Lebih jauh Politisi asal Desa Peliatan, Kecamatan Ubud Kabupaten Gianyar ini menjelaskan Partai Demokrat memastikan mengikuti 251 dari 270 Pilkada. Dari 251 Pilkada yang diikuti tersebut Partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) paling banyak berkoalisi dengan PDI Perjuangan. 

Menurutnya, keputusan politik DPP Partai Demokrat dalam menghadapi Pilkada 9 Desember 2020 mendatang sebanyak 45 Pilkada berkoalisi dengan PDI Perjuangan. 

"Dari 251 Pilkada yang akan kita ikuti di nasional, kita harus berkoalisi. Paling banyak yakni 45 daerah dengan PDI Perjuangan," jelas pria yang juga Ketua Umum Asosiasi Museum Indonesia ini.

Pemilik Museum Rudana mengaku selain koalisi dengan PDIP di 45 Pilkada, Partai Demokrat berkoalisi dengan parpol yang lolos ke parlemen di Pilkada 2020. Adapun rinciannya di 36 daerah dengan  PAN, dengan Partai Golkar di 35 daerah, dengan PKS di 30 daerah, dengan Partai Gerindra di 27 daerah, dengan Partai NasDem di 27 daerah, dengan PKB di 25 daerah dan dengan PPP di 17 daerah. 

Supadma Rudana membeberkan koalisi yang dirancang ini mengikuti potensi dan peta politik di daerah masing-masing. Ia mengaui Partai Demokrat menarget menang dihajatan Pilkada.

"Koalisi dengan parpol itu mengikuti peta politik dan kekuatan mesin partai di daerah. Partai Demokrat sudah pasti harus berkoalisi ketika tidak bisa mengusung calon. Walaupun Partai Demokrat bisa mandiri mengusung calon juga tetap merangkul rekan koalisi," beber Supadma Rudana.

Untuk kombinasi dan posisi Paslon kepala daerah atau wakil daerah Supadma Rudana mengatakan Demokrat mengikuti peta politik di daerah yang berpilkada. 

"Dengan PDIP misalnya ada di daerah -daerah tertentu Partai Demokrat menjadi Calon Kepala Daerah. Sementara PDIP menjadi Calon Wakil Kepala Daerahnya," pungkas Supadma Rudana mengakhiri.(BB).