Creative Talk Denfest ke-13 Rai Pendet Sutradarai DNA The Series

  25 November 2020 PERISTIWA Denpasar

Ket foto: Talkshow Denpasar Festival (Denfest) ke-13 yang ditayangkan melalui chanel youtube kreativi denpasar, Rabu (25/11).

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com Denpasar - Dharma Negara Alaya (DNA) sebuah modrn kreatif hub gagasan dari Pemkot Denpasar untuk merangkul ide-ide kreatif anak-anak muda yang berlokasi di kawasan Lumintang Denpasar. Dalam gedung ini disediakan Co-Working space, ruang pameran, ruang video editing, ruang colour grading, ruang siaran radio, tempat berkumpul dan bertukar pikiran yang tersedia secara indoor dan outdoor, ada juga perpustakaan berisi buku buku kreatif.

Keberadan gedung ini dengan berbagai fasilitasnya menjadi daya tarik kreator dan sutradara “Silur Barong” Rai Pendet yang memiliki nama lengkap Made Rai Budaya untuk menjadikan sebuah film DNA The Series. Dalam agenda Creative Talkshow Denpasar Festival (Denfest) ke-13 yang ditayangkan melalui chanel youtube kreativi denpasar, Rabu (25/11) Rai Pendet mengatakan bahwa film ini menceritakan tentang kehidupan para pegawai DNA dalam menjalani tugas-tugasnya.

“Awalnya ide ini saat berbincang-bincang kami bersama teman-teman di DNA yang idenya ingin mencoba mempromosikan tentang keberadaan gedung modnr kreatif hub ini kepada insan muda,” ujar Rai Pendet.

Lebih lanjut menurut Rai Pendet gedung DNA sangat representative sebagai wadah bagi sobat kreatif di Denpasar maupun di luar Denpasar. Keperluan bagi insan kreatif ada di Gedung DNA, dari Co-Working space, ruang pameran, ruang video editing, ruang colour grading, ruang siaran radio, tempat berkumpul hingga perpustakaan berisi buku buku kreatif.

“Tepat sekali gedung ini menjadi tempat belajar, dan tentunya menjadi kreatif yang membutuhkan kita selalu berbincang-bicang, sehingga menjadi tantangan tersendiri bagi saya untuk memperkenalkan DNA lewat sebuah film ,” ujar dosen Institut Seni Indonesia Denpasar ini.

Rai Pendet juga bertukar pikiran bersama insan kreatif bahwa pada masa pandemi saat ini jangan sampai menumpulkan kreatifitas kita berkarya. Seperti pada pembuatan DNA The Series yang melakukan pembatasan kegiatan syuting serta melakukan pembatasan bagi aktor yang terlibat. Hasil karya film DNA ini dapat disaksikan di akun media sosial DNA.  

“Menjadi kreatif kita harus mampu memacu pikiran kita untuk menemukan sesuatu,”ujarnya. Kalau nanti saatnya normal kembali pandemic sudah berakhir mampu menurunkan kreatifitas kita. Sehingga pada masa yang terbatas saat ini kita harus lakukan langkah berbeda dalam berkreasi.

“Teman-teman yang ingin terjun ke audio visual kreatif pertama harus dimiliki adalah etos kerja yang siap selalu berpikir kritis dan kreatif. Untuk membuat kreatifitas tajam dapat melakukan langkah maksimal,” ujarnya.

Disamping itu kemampuan menulis menjadi tantangan tersendiri bagi creator audio visual dalam menyampaikan pesan kepada masyarakat. Nantinya terdapat suatu target yang akan kita sampaikan.

Tidak kalah penting terus melakukan referensi melalui film-film yang ada, ini sebagai sebauh proses untuk mendapatkan sebuah ide-ide dalam pengambilan gambar dari audio visual. (BB)