Bidan Non ASN Menjerit, Keluhkan Iuran IBI Tinggi

  16 Juni 2022 PERISTIWA Jembrana

Ilustrasi

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com - Jembrana. Bidan non ASN sebagian besar mengeluhkan iuran kepada anggotanya, pasalnya informasi iuran tersebut muncul saat ada iuran untuk mempringati HUT IBI. Iuran tersebut dirasa sangat memberatkan bagi non ASN, kontrak dan abdi, lantaran gaji yang mereka dapatkan masih belum layak untuk mengikuti iuran tersebut.

Diketahui iuran yang mereka harus bayarkan untuk anggota IBI bidan delima Rp 430 ribu rupiah pertahun, untuk iuran anggota IBI baru Rp 675 ribu rupiah diawal pendaftaran. Sedangkan untuk anggota IBI yang bukan bidan delima dikenai iuran Rp 390 ribu.

Salah satu bidan non ASN yang tidak mau namanya disebutkan saat dikonfirmasi mengatakan, dirinya selain wajib membayar iuran pendaftaran dan iuran anggota setiap tahunnya, mereka juga wajib membayar biaya untuk kegiatan seperti HUT IBI dan seminar dikenakan sebanyak 100 ribu rupiah per orang

“setiap tahun kami sudah membayar iuran saat diawal tahun lunas 2 kali cicilan itu selain iuran pendaftaran. Disini kita dikenai lagi biaya HUT pada hal itu bisa dibayarkan dengan iuran kas anggota yang ada. Kami sebagai non ASN, kontrak dan abdi penghasilan sangat rendah untuk biaya hidup pun tidak mencukupi sehingga kami meminjan sana sini,” terangnya. Kamis (16/6/2022)

Hal senada juga dikatakan bidan lainnya yang namanya diminta dirahasiakan menuturkan, selama ini pihaknya tidak pernah diberitahu terkait transparasi pengelolaan dana kas IBI Jembrana, dirinya hanya dipungut iurannya saja setelah itu ya tidak ada apa.

 “Transparansi kami tidak pernah ada. Kami tidak pernah diberikan pertanggungjawaban dana kami itu. Tapi kami takut bersuara.karena khawatir saat pengurusan ijin akan dipersulit, “ujarnya yang dibenarkan oleh bidan lainnya.

Mereka juga mempertanyakan upaya pengurusan IBI untuk memperjuangkan nasib anggotanya yang non ASN, terlebih ada regulasi yang akan menghapuskan pegawai kontrak di daerah. “Kami bayar iuran anggota, iuran kegiatan, tapi nasib kami kedepan bagiamana?. Apa tindakan pengurus IBI kepada bidan non ASN?. Selama ini hanya pengurusan rekomendasi ijin, seminar saja yang dilakukan, tapi untuk mencari pekerjaan baik kontrak, abdi atau ke faskes swasta kami berjuang sendiri-sendiri,” terangnya.

Ketua IBI Jembrana, Ni Luh Muliastri saat dikonfirmasi melalui ponselnya mengaku belum bisa memberikan keterangan secara rinci terkait keluhan non ASN, dirinya mengaku masih diperjalanan menuju Jembrana. Sampai saat ini di Jembrana total ada 493 bidan Anggota IBI dan 43 orang merupakan bidan delima yang memiliki standar praktek mandiri,” tutupnya. (BB)