Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

JL. Patih Nambi XII No.5, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara

Call:081353114888

redaksi@baliberkarya.com

Rekonsiliasi Penting Megawati-Prabowo, Pelurusan Sejarah Bung Karno Jadi Fondasi Persatuan

Jumat, 17 Januari 2025

Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

Baliberkarya (Ist)

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Jakarta. Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, mengungkapkan bahwa ia telah bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, dan menerima pesan penting dari Presiden ke-5 RI tersebut. 

Pesan ini berkaitan dengan upaya pemulihan nama baik Bung Karno dari tuduhan terkait Gerakan 30 September (G30S) PKI, yang menjadi salah satu isu sejarah paling sensitif di Indonesia.

Muzani menyebut pertemuan tersebut sekaligus menjadi sinyal positif menuju kemungkinan pertemuan Megawati dengan Presiden RI, Prabowo Subianto. 

“Bu Mega menyampaikan rasa terima kasih atas langkah Pak Prabowo yang langsung menindaklanjuti pemulihan hak-hak Presiden Soekarno, termasuk pengakuan atas jasa beliau,” ujar Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Rabu (15/1).

Langkah Prabowo tersebut termasuk menindaklanjuti Surat Penegasan Pimpinan MPR periode 2019-2024, yang membatalkan TAP MPRS Nomor XXXIII Tahun 1967. TAP tersebut sebelumnya mencabut kekuasaan Bung Karno dan menyangkutpautkan beliau dengan G30S/PKI, meskipun tuduhan itu tidak pernah terbukti secara hukum.

Simbol Rekonsiliasi Politik

Langkah ini dianggap sebagai simbol rekonsiliasi politik yang memperkuat hubungan antara PDIP dan Gerindra. Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah menilai bahwa isu pemulihan nama baik Soekarno menjadi faktor penting yang mempererat hubungan Megawati dan Prabowo.

Menurut Basarah, Megawati telah mengirimkan sinyal kesediaan untuk bertemu dengan Prabowo setelah pelantikan kabinet. Ia menyebut momen ini sebagai langkah strategis dalam membangun sinergi untuk menjaga stabilitas politik nasional.

Menguatkan Legitimasi Sejarah

Bagi Megawati, pemulihan nama baik ayahandanya bukan sekadar urusan pribadi, tetapi juga pengakuan terhadap sejarah bangsa. Sebelumnya, dalam pidato HUT ke-52 PDIP, Megawati secara terbuka menyampaikan apresiasinya kepada rakyat Indonesia dan Prabowo atas dukungan terhadap pelurusan sejarah Bung Karno.

Sebaliknya, bagi Prabowo, langkah ini menjadi bagian dari komitmennya untuk merangkul semua pihak dalam menjaga persatuan bangsa. “Kalau menyangkut hak-hak Bung Karno, saya pasti akan kerjakan,” tegas Prabowo dalam salah satu pertemuan dengan pimpinan MPR.

Pijakan Baru dalam Sejarah Politik

Kedekatan antara Megawati dan Prabowo diharapkan membawa angin segar dalam dinamika politik nasional. Dengan fondasi rekonsiliasi ini, kedua tokoh besar memiliki peluang untuk menginisiasi berbagai kebijakan strategis yang menyatukan bangsa, melampaui sekat-sekat politik di masa lalu.

Langkah ini bukan hanya soal memperbaiki sejarah, tetapi juga menciptakan pijakan baru bagi politik kebangsaan yang lebih inklusif dan berorientasi pada masa depan. (BB)


Berita Terkini