Warning KPU dan Bawaslu, Adhi Mahendra Putra Harap Pilkada Biaya Politik Rendah Agar Generasi Muda Tak Takut dan Tertarik Ikut Pemilu
Senin, 06 Mei 2024
Ket poto : Komisi II DPR RI, Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra (Amatra)
Baliberkarya.com -;Denpasar. Pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) di Bali selama ini telah sukses digelar. Bahkan dalam pelaksanaanya, penyelenggara pemilu telah berhasil mencapai target dan mengatakan pemilu ini dengan baik, namun seperti apa yang diketahui bersama, penilaian penyelenggaraan pemilu di tahun ini, banyak mendapat penilaian yang kurang sedap baik bagi yang menang pemilu, ataupun yang tidak ikut pemilu.
Hal ini disampaikan Anggota Komisi II DPR RI, Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra (Amatra). Menurutnya, penilaian pelaksanaan pemilu, bahkan datang calon presiden terpilih, maupun yang tidak ikut pemilu dan syukurnya untuk pelaksanaan di Bali sudah berjalan dengan baik.
Gus Adhi sapaan akrab Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra (Amatra) mengingatkan kalau esensi sebuah pelaksanaan pemilu, bukan pada besar atau kecilnya jumlah suara, atau menang kalahnya seseorang dalam pemilu. Baginya, kondisi saat ini, yang perlu diperhatikan adalah, bagaimana generasi muda, adik-adik yang saat ini ada di bangku SMA, maupun perguruan tinggi, nantinya bisa ikut dan bisa tertarik ikut pemilu.
Politisi yang dikenal seken-seken, saje-saje dan beneh-beneh ini mengungkapkan untuk penyelenggaraan pemilu di Bali, ada yang sampai menghabiskan dana mencapai Rp 30 miliar lebih. Tentu hal ini baginya menjadi catatan sendiri oleh generasi muda yang merupakan embrio pembangunan bangsa.
'Tentu mereka tidak akan mau, dan bisa saja takut sebagai peserta pemilu bila melihat hal itu. Ini yang perlu saya ingatkan, kepada penyelenggara pemilu. Esensi kita dalam menyelenggarakan pemilu adalah, sukses tidaknya kita memberi pelajaran demokrasi kepada masyarakat kita,” ucap Adhi Mahendra Putra (Amatra) saat menghadiri Kunjungan kerja (Kunker) Komisi II DPR RI, masa persidangan IV tahun sidang 2023-2024 di Bali, yang berlangsung di Gedung Wiswa Sabha, Kantor Gubernur Bali, Senin 6 Mei 2024.
Politisi Senior Partai Golkar Bali ini juga mengungkapkan bahwa dari penyelenggaraan pemilu ini, Bawaslu dan KPU diharapkan kembali gencar melaksanakan pendidikan politik. Selain itu, juga bagaimana pengawasan terhadap pelaksana pemilu benar-benar intens dilaksanakan sehingga biaya politik itu bisa ditekan. “Yang sudah biarlah berlalu. Ada saatnya kita memperbaiki, yakni saat pilkada nanti,” harapnya.
Pihaknya juga berharap di pilkada di bulan November nanti agar pembagian praktek pembagian sembako dan pembagian uang yang memakan cost politik yang sangat tinggi, agar bisa diawasi ketat. Apabila ini masih terus terjadi, ia menilai, peserta pilkada, tentu tidak akan bisa menjadi kepala daerah yang bagus.
Baginya, para pemimpin nanti, harus bisa memperjuangkan visi dan misi, bagaimana menjadikan Bali sebagai daerah pariwisata yang berkelanjutan. “Marilah kita perbaiki, dan saya yakin penyelenggara pemilu yang ada saat ini, bisa memperbaiki, dan mempertahankan apa yang baik di pemilu sebelumya. Dan saya berharap dan mengidam-idamkan, pilkada yang akan datang ini, terlaksana dengan biaya politik yang sangat rendah,” harapnya kembali.
Adhi Mahendra Putra menegaskan dengan bisa menekan biaya politik, tentu sangat bagus karena kesuksesan penyelenggaraan pemilu, tidak hanya dilihat dari bagaimana meningkatkan tingkat kepesertaan pemilih, namun juga bisa menekan cost politik dari peserta pemilu.
"Saya mengusulkan, perlunya diwujudkan untuk asuransi dan anggaran purna tugas bagi penyelenggara pemilu. Ini sebagai apresiasi yang luar biasa kepada penyelenggara pemilu," tegas tokoh karismatik Jero Kawan Kerobokan ini mengakhiri. (BB)