Kondisi 2 Korban Tersambar Petir di RSU Negara Mulai Membaik, 1 Korban Kritis
Minggu, 28 Januari 2024
Ket poto : Keluarga korban meninggal tersambar petir mulai mempersiapkan upacara pengambenan
Baliberkarya.com – Jembrana. Dua dari 12 korban sambaran petir yang terjadi di Desa Budeng, Kecamatan Jembrana, Bali, pada Sabtu (27/1) masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Negara. Kedua korban tersebut mengalami luka ringan dan kondisinya telah membaik.
"Kondisi kedua korban masih mengeluhkan nyeri dan kesemutan di beberapa bagian tubuh, tetapi stabil dan dalam kondisi sadar," terang dr. Nguruh Putu Puja Astawan, Kepala Instalasi Rawat Darurat (IRD) RSUD Negara, Minggu (28/1).
Sementara itu, lanjut Puja, satu korban lainnya terpaksa dirujuk ke Rumah Sakit Tabanan karena mengalami luka robek 15 cm di kepala, mual, dan muntah.
"Satu pasien lagi mengalami perburukan karena ada luka robek 15 cm di kepala, mual, dan muntah. Kami rujuk ke Rumah Sakit Tabanan pada Sabtu malam," jelasnya.
Puja mengaku, delapan korban lainnya yang mengalami luka ringan telah dipulangkan dari rumah sakit setelah kondisinya membaik.
Sementara itu, suasana duka menyelimuti rumah Ni Wayan Suriati, salah satu korban yang meninggal dunia dalam peristiwa tersebut. Suriati meninggalkan dua orang anak, masing-masing perempuan dan laki-laki.
Baca juga:
Mimih Dewa Ratu! 1 Orang Meninggal dan Belasan Luka-luka Akibat Tersambar Petir di Budeng
"Korban merupakan tulang punggung keluarga karena 6 bulan lalu ditinggal suaminya meninggal. Keseharian korban memang hanya sebagai buruh petik panen semangka. Kami akan melakukan kremasi sesuai adat Bali pada 30 Januari 2024 mendatang," ucap I Ketut Sary Widana, keluarga korban.
Peristiwa nahas tersebut terjadi pada hari Kamis (26/1) sore, di areal persawahan Subak Kawis, Desa Budeng, Kecamatan Jembrana. Saat itu, 12 orang pekerja pemetik semangka tersambar petir saat sedang memanen. Satu orang di antaranya meninggal dunia, sedangkan 11 orang lainnya mengalami luka-luka. (BB)