Alami Overload, Rutan Negara Usulkan Pembebasan Bersyarat
Selasa, 05 September 2023
Ket poto : WBP Rutan Kelas IIB Negara
Baliberkarya.com - Jembrana. Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Negara, Kabupaten Jembrana, mengalami overload. Dari kapasitas hanya 71 orang, rumah tahanan di ujung barat Pulau Dewata itu kini dihuni 201 orang narapidana berbagai kasus.
Kepala Sub Seksi Pelayanan Tahanan yang juga Humas Rutan Kelas IIB Negara, I Nyoman Tulus Sedeng, mengatakan, untuk mengatasi overload tersebut, pihaknya telah melakukan sejumlah langkah.
"Salah satunya adalah mempercepat usulan Integrasi (PB, CB) bagi yang telah memenuhi syarat. Untuk usulan PB (pembebasan bersyarat) dan CB (cuti bersyarat) ini masih menunggu persetujuan pusat dalam bentuk SK," ujarnya, Selasa (5/9/2023).
Selain itu, Tulus mengatakan, pihaknya juga mengoptimalkan kegiatan kepribadian dan kemandirian, agar narapidana tidak merasa jenuh. Serta melakukan mutasi ke Rutan/Lapas lain di Wilayah Bali. "Kami juga menjalankan program kemandirian dan pemberdayaan, salah satunya budidaya ikan lele," ujarnya.
Sebelumnya, pada upacara 17 Agustus dirangkai pemberian remisi HUT RI ke-78, Kamis (17/8), 15 narapidana, termasuk 2 narapidana kasus korupsi diusulkan mendapat kebebasan bersyarat.
Dari 15 orang narapidana yang diusulkan, 11 orang narapidana diantaranya diusulkan PB serta 4 narapidana diantaranya diusulkan menerima CB. Mereka yang diusulkan menerima program tersebut, tersandung kasus berbeda-beda. Mulai dari narkotika, perlindungan anak, penipuan hingga tindak pidana korupsi (Tipikor). Tercatat, ada dua orang narapidana kasus korupsi yang diusulkan PB.
Baca juga:
Gubernur Tanggapi Pandangan Umum DPRD Bali
"Mereka yang pidana di atas 1,6 tahun diusulkan pembebasan bersyarat (PB), sementara pidana yang dibawah 1,6 sd 1,6 tahun diusulkan menerima CB," jelasnya.
Sementara itu, program pembinaan budidaya ikan lele kembali melakukan penebaran benih bibit ikan lele. Sebanyak 12.000 bibit lele ditebarkan pada empat kolam dipondok Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) yang masing-masing kolam besarnya 5x8 meter.
Tulus mengatakan, minat masyarakat terhadap ikan lele sangat tinggi. Hal ini membuat pihaknya terus meningkatkan produksi lele. "Nantinya hasil penjualan panen lele akan diserahkan kepada negara dalam bentuk PNBP serta akan memberikannya juga kepada WBP dalam pokja sebagai bentuk honor atau premi atas kerja keras dan ketekunannya dalam menjalankan pembinaan," ujarnya.
Kepala Rutan Negara, Lilik Subagiyono, mengatakan, pihaknya berharap adanya program pembinaan ini dapat membuat warga binaan memiliki skill yang memadai dan berguna ketika mereka telah keluar dari Rutan.
"Kami ingin warga binaan kami memiliki skill yang memadai sehingga setelah keluar dari Rutan mereka dapat bekerja dan menjadi warga negara yang baik," pungkasnya. (BB)