Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

JL. Patih Nambi XII No.5, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara

Call:081353114888

redaksi@baliberkarya.com

Bupati Tamba Ajukan Daftar Puluhan Anak Tak Dapat Sekolah SMA Negeri ke Gubernur Bali

Selasa, 11 Juli 2023

Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

Ket poto : Bupati Jembrana I Nengah Tamba

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com - Jembrana. Atas laporan dan data dari berbagai pihak, Bupati Jembrana I Nengah Tamba sikapi 80 sampai 90 orang anak di Kabupaten Jembrana belum mendapatkan sekolah SMA Negeri. Mengingat di Kabupaten Jembrana tidak memiliki sekolah swasta yang menjadi favorite, sehingga cenderung para orang tua ingin menyekolahkan anak-anaknya ke sekolah negeri.

Terkait hal tersebut untuk menyikapi anak-anak yang belum mendapatkan sekolah, Bupati Jembrana I Nengah Tamba saat di temui di kantornya mengatakan, pihaknya telah mengajukan daftar nama siswa yang belum mendapatkan sekolah ke Gubernur Provinsi Bali.

"Terus terang saja, terutama di tingkat SMA ada sekitar 80 sampai dengan 90-an siswa saat ini masih tercecer. Kita sudah ceritakan kepada Bapak Gubernur, bahwa di Jembrana tidak ada sekolah swasta yang menjadi favorit bagi anak-anak dan kita juga tidak mau anak-anak ini tidak sekolah," jelasnya. Selasa (11/7/2023).

Ditempat yang berbeda, saat dikonfirmasi, Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Negara I Wayan Sudiarta mengatakan, saat ini jumlah kouta di SMA Negeri 2 Negara sudah terpenuhi sebanyak 360-an siswa. "Sesuai dengan kouta dan sarfasan kita, dan juga tuntuntan dapodik yang sudah maksimal sekali sesuai dengan pagu kita yakni 10 kelas dan tidak ada penambahan," terangnya.

Sudiarta mengaku, penerimaan siswa yang tercecer tersebut bukan wewenang dari pihak sekolah. "Mengenai hal itu, kami pihak sekolah khususnya kepala sekolah tidak mempunyai kewenangan. Kami dari awal itu membuka posko sesuai dengan aturan dan kami hanya memfasilitasi siswa agar tidak tercecer dan pihak sekolah tidak mempunyai kewenangan karena itu sesuai dengan sistem yang berpusat di provinsi," ucapnya.

Menurutnya, jika sudah direkomendasikan langsung oleh pusat, pihaknya sebagai pelaksana siap untuk menerima siswa yang tercecer tersebut. "Kami tidak bisa apa-apa, pokoknya terakhir kali kita di panggil bahwa kepala sekolah tidak bisa macam-macam dan jangan sampai memasukan siswa sendiri. Kalau pusat atau bapak gubernur menghendaki dan kami sebagai pelaksana siap menerima," ujarnya.(BB)


Berita Terkini