GTISee 2022 Dihadiri Menparekraf dan Gubernur, Nyoman Abdi: Politeknik Negeri Bali Harus Mendunia Sebagai Pusat Unggulan Teknologi "Green Tourism"
Senin, 30 Mei 2022
Baliberkarya.com-Jimbaran. Magister Terapan Perencanaan Pariwisata, Fakultas Pariwisata, Politeknik Negeri Bali serta berkolaborasi dengan jajaran Akademik Politeknik Negeri Bali menggelar Seminar Internasional 2022, dengan judul Green Tourism Internasional Seminar & Enterpreneurship Expo (GTISee) 2022 yang berlangsung secara hybrid selama dua hari, mulai Senin 30 sampai Selasa 31 Mei 2022 di Gedung Widya Padma Politeknik Negeri Bali, Bukit Jimbaran, Badung.
Pembukaan GTISee 2022 dihadiri langsung Gubernur Bali Wayan Koster, serta hadir secara daring Menparekraf Sandiaga Uno sekaligus dengan membawakan materi seputar tema seminar internasional dengan judul Green and Sustainable Tourism Policy and Implementation.Â
Sementara untuk mendorong para pelaku UMKM ataupun menumbuhkan minat wirausaha para peserta demi pertumbuhan ekonomi, GTISee 2022 mendatangkan narasumber pebisnis muda Bali yakni Maharani Kemala selaku Founder MS Glow dan Urban Company.
"Seminar internasional kali ini meliputi isu topik substansial yang diusung bahwa bumi semakin lama semakin membutuhkan perhatian serta kepedulian dari kita, sehingga sudah sepantasnya dari kita mengupayakan untuk menjaga keseimbangan antara pemenuhan kebutuhan dan pelestarian ekologi," kata Ketua Panitia GTISee 2022, I Dewa Gede Putrayadnya.
Seminar Internasional unik ini diikuti oleh 500 orang lebih, baik secara langsung maupun secara virtual dengan system hybrid, dengan narasumber atau pembicara internasional dan Nasional begitu juga lokal Bali. Pembicara internasional berasal dari Inggris, Perancis, Rumania, India, Singapura, Australia, dan sebagainya, serta para praktisi dan akademisi terkemuka yang akan mempresentasikan hasil riset mutakhir dan perjalanan bisnisnya.
Topik-topik yang disampaikan oleh para narasumber cukup beragam dan merupakan hasil penelitian dan inovasi dalam bidang pengajaran dan pendidikan terutama menyangkut green tourism. Acara akan dirangkaikan dengan enterpreneurship expo yang dihadiri oleh 20 UMKM lokal dan juga dari mahasiswa teknik Politeknik Negeri Bali.
"GTISee direncanakan berkesinambungan diadakan setiap tahun, dimana tahun depan direncanakan diadakan pada peringatan hari Bumi yang jatuh pada 22 April 2023 mendatang," jelasnya.
Dalam kesempatan ini, Direktur Politeknik Negeri Bali Nyoman Abdi SE, M.eCom menyampaikan Politeknik Negeri Bali sebagai perguruan tinggi vokasi tidak boleh berkontribusi setengah-setengah tetapi harus total kontribusinya.
“Gubernur Bali sudah berkali-kali menyampaikan dukungannya kepada kami Politeknik Negeri Bali. Demikian juga Menparekraf memberikan dukungan bagaimana nanti upaya-upaya kita supaya pariwisata ini benar-benar green," sebutnya.Â
Lebih lanjut Nyoman Abdi memaparkan bagaimana kolaborasi dengan desa wisata, dengan BumDes yang ada di Provinsi Bali ini lebih dikuatkan sehingga semangat yang ada di masyarakat pelaku-pelaku pariwisata dan UMKM juga perilakunya green.
Nyoman Abdi memberi contoh misalnya teknologi tepat guna, bagaimana mendampingi Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) dan pelaku wisata ini supaya sentuhan-sentuhan teknologi yang dilakukan bisa maksimal.
Seminar ini adalah seminar yang sangat strategis untuk menduniakan green tourism sehingga Bali benar-benar bermartabat seperti apa yang disampaikan Gubernur Bali memiliki pariwisata yang berbasiskan budaya, berkualitas dan bermartabat.
"Harapannya kelak dua hingga tiga tahun kedepan Politeknik Negeri Bali ini harus mendunia dengan pusat unggulan teknologi green tourism," tegasnya.
Untuk itu, Nyoman Adi mengakui pihaknya sudah menyiapkan sesuai arahan dari Gubernur Bali yakni bagaimana kita mendampingi pelaku usaha kecil menengah seperti pengolahan pangan, kopi, sandang termasuk juga mesin teknologi yang sudah dibuat untuk beberapa Kabupaten yang ada di Bali.
"Goals nya sekali lagi adalah penguatan green tourism ini agar nanti Politeknik Negeri Bali menjadi pusat referensi nasional dan juga pusat referensi dunia. Ini sudah terbukti, Pemerintah Swiss, Belanda dan Kementerian ESDM sudah menaruh perhatian kepada kita Politeknik Negeri Bali,†pungkas Nyoman Adi penuh semangat.(BB).Â