AKD Dikocok Ulang! Budiutama Jadi Ketua Komisi I DPRD Bali
Rabu, 16 Maret 2022
Baliberkarya
Baliberkarya.com - Denpasar. Alat Kelengkapan DPRD (AKD) Provinsi Bali dikocok ulang. Reposisi di jajaran AKD dilakukan terutama akibat lowongnya posisi usai ditinggal berpulangnya politikus senior yang juga Ketua Komisi I DPRD Bali Nyoman Adnyana.
Pengumuman Pengumuman Perubahan Struktur AKD itu disampaikan pada Rapat Paripurna ke- 7 (intern) DPRD Provinsi Bali Masa Persidangan I Tahun Sidang 2022.
Dalam sidang yang dipimpin Ketua DPRD I Nyoman Adi Wiryatama tersebut, Wakil Ketua Dewan I Nyoman Sugawa Korry membacakan selengkapnya perubahan susunan AKD. Perubahan terjadi hanya di anggota Fraksi PDIP dan Fraksi Partai Demokrat yang menduduki posisi di Komisi I, Komisi III, Bapemperda, Banggar dan Bamus.
I Nyoman Budiutama,SH. yang sebelumnya duduk sebagai anggota Komisi IV yang membidangi pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, seni, adat, dan budaya dipindah ke Komisi I DPRD Bali yang membidangi hukum, keamanan, politik, dan aparatur. Budi Utama sendiri juga didapuk sebagai Ketua Komisi I DPRD Bali, menggantikan almarhum I Nyoman Adnyana.
Selain penetapan Budi Utama sebagai Ketua Komisi I, paripurna juga menetapkan I Kadek Diana dari Fraksi PDIP sebagai Wakil Ketua Komisi III. Politisi asal Banjar Kebalian, Desa/Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar ini menggantikan  Gusti Ayu Diah Werdhi Srikandi WS. Sementara Diah Werdhi yang merupakan Srikandi PDIP ini kembali menjadi anggota biasa di Komisi III.
Perubahan juga dilakukan pada Komisi III DPRD Bali yang membidangi pembangunan daerah (pekerjaan umum, tata kota, pertamanan, kebersihan, perhubungan, pertambangan dan energi, perumahan rakyat, lingkungan hidup, perizinan dan kehutanan). Kadek Diana didapuk sebagai Wakil Ketua Komisi III menggantikan rekan separtainya IGA Diah Werdhi Srikandi, yang selanjutnya menjadi anggota Komisi III. Fraksi PDIP juga memindahkan anggota Komisi I, I Made Rai Warsa menjadi anggota komisi IV DPRD Bali. Rai bertukar posisi dengan I Made Duama yang pindah dari Komisi IV ke Komisi I. Rai Warsa juga dipindahkan dari Anggota Badan Musyawarah menjadi Anggota Badan Anggaran.
Sementara itu Wakil Ketua Bapemperda DPRD  Bali, Gede Kusuma Putra kini menjadi Sekretaris Komisi II. Saat diminta komentarnya, Ketua Fraksi PDIP DPRD Bali Dewa Made Mahayadnya alias Dewa Jack mengatakan bahwa reposisi atau perombakan para kader yang duduk di AKD DPRD Bali itu sebagai bagian dari keselarasan jalannya tugas legislasi atau tour of duty para kader yang ada di fraksi. Selain itu, perombakan juga dilakukan sebagai bagian dari pemerataan jumlah anggota fraksi sesuai daerah pemilihan (dapil) yang ada. “Untuk keselarasan dan pemerataan anggota fraksi per dapil masing-masing,†jelasnya. Senin (14/3/2022).
Sementara itu, Fraksi Demokrat DPRD Bali hanya “tukar guling†keanggotaan di AKD, setelah masa jabatan DPRD Bali berjalan hampir 2,5 tahun. Namun Demokrat hanya melakukan tukar guling di posisi Badan Anggaran (Banggar) dan Badan Musyawarah (Banmus). Sementara posisi keanggotaan di komisi dan Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) dipertahankan.
Ketua Fraksi Demokrat DPRD Bali, Komang Nova Sewi Putra menyatakan, karena SDM (sumber daya manusia) terbatas, yakni hanya 4 orang anggota Dewan, Fraksi Demokrat hanya bisa melakukan penyegaran kecil di AKD. "Hanya tukar guling saja. Penyegaran istilahnya, karena kami di DPRD Bali anggotanya hanya 4 orang. Tersebar sebagai Wakil Ketua Dewan dan sisanya tersebar di komisi," ujar Nova.
Nova mengatakan untuk penyegaran AKD, Demokrat tidak melakukan kocok ulang di keanggotaan komisi. Namun hanya melakukan tukar guling di Banmus dan Banggar. Nova Sewi Putra sendiri bertukar posisi dengan Wirawan. Nova yang awalnya di Banmus pindah ke Banggar. Sementara Wirawan yang awalnya di Banggar pindah ke Banmus. "Perintah induk partai, Fraksi Demokrat DPRD Bali hanya penyegaran di Banmus dan Banggar," ujarnya.
Sementara untuk posisi di keanggotaan komisi, Demokrat tidak melakukan perubahan.
Komang Wirawan tetap di Komisi IV, Sewi Putra bertahan di Komisi I. Pun dengan Utami Dwi Suryadi yang posisinya strategis sebagai Wakil Ketua Komisi II tidak digeser. "Untuk tukar guling keanggotaan Banmus dan Banggar hanya penyegaran saja. Tidak ada persoalan yang urgen," tandas mantan Wakil Sekretaris DPD Demokrat Bali ini.Â
Kocok ulang keanggotaan dan pimpinan AKD (alat kelengkapan dewan) yang dilakukan Fraksi PDI Perjuangan dan Fraksi Demokrat di DPRD Bali tidak diikuti fraksi-fraksi lain. Dengan  alasan nyaman dan sudah sesuai keahlian, Fraksi Gerindra dan Fraksi Golkar akan mempertahankan komposisi personilnya di AKD sampai masa tugas selesai pada 2024 mendatang.
Ketua Fraksi Gerindra DPRD Bali I Ketut Juliarta, mengatakan seluruh komposisi personil Fraksi Gerindra di AKD DPRD Bali sudah nyaman dengan posisi dan penugasan dari fraksi. Juliarta menegaskan kader-kader terbaik di Fraksi Gerindra memiliki pengalaman sebagai tokoh masyarakat dan praktisi.
Sama dengan Gerindra, Fraksi Golkar juga mempertahankan komposisi personil di AKD alias tanpa rolling. Ketua Fraksi Golkar I Wayan Rawan Atmaja dikonfirmasi NusaBali secara terpisah menyebutkan, anggota Fraksi Golkar yang berjumlah 8 orang tersebar di AKD, telah melalui proses di induk partai. Mereka ditempatkan sesuai dengan keahlian masing-masing. "Anggota Fraksi Golkar di AKD sudah sesuai dengan kemampuan dan keahlian. Kami tidak melakukan pergeseran lagi. Kecuali ada sesuatu hal yang luar biasa, barulah kocok ulang," tegasnya.
Rawan Atmaja menegaskan, sesuai dengan tata tertib Dewan, dibolehkan melakukan penyegaran setelah masa jabatan anggota DPRD Bali berjalan 2,5 tahun. Namun dengan kondisi semuanya sudah bekerja dengan mantap dan kondusif maka sisa waktu 2,5 (sampai 2024,red) akan diselesaikan. "Jadi jalan terus sampai 2024," cetus Anggota Komisi IV ini.(BB)