Masyarakat Dituding Timbun Minyak Goreng, Putu Supadma: Kemendag Jangan ‘Ngeles’, Jangan Bekerja "Business As Usual"
Jumat, 11 Maret 2022
Baliberkarya.com-Jakarta. Kementerian Perdagangan (Kemendag) diharapkan jangan ngeles (berkilah) dan segera melakukan penanganan atas langkanya persediaan bahan pokok di Indonesia, terutama minyak goreng. Kelangkaan minyak goreng ini karena adanya miss-management dari jumlah kebutuhan dengan jumlah ketersediaan.
Pernyataan tegas itu disampaikan Anggota Komisi VI DPR RI Putu Supadma Rudana (PSR) kepada media, Jumat (11/3/2022). Supadma Rudana yang juga Wakil Ketua BKSAP DPR RI ini berharap Kemendag jangan banyak bicara apalagi ‘ngeles’ atau berkilah terkait kelangkaan minyak goreng tersebut.
Politisi Partai Demokrat meminta pihak Kemendag agar segera bekerja dengan menangani kelangkaan ketersediaan kebutuhan rakyat itu, khususnya minyak goreng. Kemendag tidak boleh hanya sekedar melangsungkan komunikasi saja, tapi produk atau komoditi pokok ini harus betul-betul diterima oleh rakyat dengan segera.
Supadma Rudana juga berharap Kemendag bisa fokus untuk mengawal dan menjaga kebutuhan pokok di dalam negeri, daripada saling menyalahkan berbagai pihak dalam situasi ini.
“Segera saja (Kemendag) tunjukkan ke rakyat bagaimana cara bekerja yang baik ke masyarakat. Buktikan stok kebutuhan dan bahan pokok di pasar semua bisa terkendali. Yang terpenting juga harga kebutuhan pokok itu juga sesuai kemampuan kantong masyarakat. Jangan mahal, karena itu yang menjadi penting sesuai kemampuan rakyat,†kata Supadma Rudana.
Apalagi pada April mendatang Indonesia sudah memasuki bulan Ramadan, Supadma Rudana berharap persoalan mengenai kelangkaan ini bisa segera diatasi. Ia menegaskan Kementerian Perdagangan jangan bekerja business as usual, namun bekerja yang lebih maksimal dan tunjukkan saatnya sekarang bahwa kita bisa melayani rakyat dengan baik.
“Bulan April, bulan depan umat Islam memasuki bulan suci Ramadan. Kita ingin kelangkaan ini segera diatasi agar saudara kita umat Islam yang berpuasa bisa menjalaninya dengan baik,†harap politisi asal Daerah Pemilihan (Dapil) Bali ini.
Sebelumnya, Kemendag melalui Inspektur Jenderal Didid Noordiatmoko menyebut kelangkaan minyak goreng akibat ada masyarakat yang melakukan penimbunan minyak goreng karena adanya fenomena panic buying.
Hal inilah yang sempat ramai diperbicangkan di media sosial, karena faktanya stok di pasaran memang tidak ada. Namun Kemendag memastikan saat ini produksi minyak goreng sudah mendekati kebutuhan dalam negeri. Sehingga, kelangkaan minyak goreng seharusnya teratasi paling lambat pada akhir Maret 2022.(BB).