Hadiri Parliamentary Hearing di New York, Supadma Rudana Undang Anggota Parlemen Dunia Hadir ke Bali Maret Mendatang
Minggu, 20 Februari 2022
Foto: Wakil Ketua BKSAP Putu Supadma Rudana (PSR) saat hadiri Parliamentary Hearing di New York.
Baliberkarya.com-Internasional. Pertemuan Parliamentary Hearing di UN yang diadakan setiap tahun dihadiri Wakil Ketua BKSAP Putu Supadma Rudana (PSR). Dalam pertemuan parlemen dunia di UN Headquarters di New York City itu, Supadma Rudana mengatakan membahas berbagai issue dunia.
Menurut Supadma Rudana, isu pertama tentang meningkatnya ketidakadilan ekonomi dunia di masyarakat yang mengakibatkan tantangan kemunduran pencapaian SDGs dengan tema besar NO ONE LEFT BEHIND (tidak ada yang boleh tertinggal dalam pencapaian kesejahteraan dalam suatu bangsa di dunia).
"Apa yang bisa dilakukan dan apa penyebabnya, serta bagaimana solusi yang dapat diambil? Salah satunya dengan penerapan green ekonomi yang memberikan pertumbuhan terkendali terhadap ekonomi, masyarakat mendapatkan manfaat besar dari peningkatan ekonomi (bukan sekedar korporasi) juga masyarakat menjadi pelaku ekonomi utama termasuk UMKM dan lingkungan juga terjaga dalam pelestariannya," kata Tokoh asal Peliatan Ubud, Gianyar ini.
Tema besar kedua, lanjut Supadma Rudana tentang peranan generasi muda dalam pencapaian SDGs, serta mereka menjadi pendorong untuk menuju kepada penerapan green ekonomi pencapaian SDGs dan juga menjadi penyuara mengenai issue perubahan iklim dan penggunaan energi yang bersih dan berkelanjutan.
Selain itu, juga membahas bagaimana lebih banyak lagi generasi muda hadir dalam politik baik menjadi pejuang dalam menyuarakan pentingnya demokrasi dan political proses yang baik, juga ikut aktif sedini mungkin dalam politik. Hal itu tercermin dalam parlemen di suatu negara dengan hadir nya anggota parlemen muda dan perempuan di parlemen.
"Issue penyetaraan gender dan pelibatan berbagai pihak dalam berbagai hal juga menjadi bahasan yang dilakukan demi untuk menjaga agar dunia dapat terus memberikan peningkatan kesejahteraan bagi seluruh umatnya," ungkapnya.
Tak hanya itu, Supadma Rudana menerangkan juga dibahas bahwa multiculturalisme atau keberagaman merupakan sebuah kekayaan yang wajib di hargai dihormati dan menuju kesejahteraan bersama, bahwa semua umat manusia berhak mendapatkan segala kesejahteraan dan akses dalam berbagai bidang, tidak dilihat dari warna kulit, suku, agama ataupun nationalitynya.
"Bahwa multilateralisme itu hal yang wajib dilakukan apalagi pada saat terjadi nya pandemi covid 19 ini yang meluluhlantahkan berbagai hal terkhusus keamanan kesehatan dan ekonomi," terang Supadma Rudana melalui testimoni dari New York.
Lebih jauh Supadma Rudana yang juga merupakan Anggota DPR RI dari Fraksi Demokrat ini menjelaskan hal utama juga yang dibahas adalah bagaimana issue perubahan iklim merupakan tanggung jawab bersama dan parlemen merupakan salah satu garda terdepan dalam menyuarakan dan menggerakam berbagai pihak untuk mengatasi perubahan iklim ini. Supadma Rudana hadir bersama delegasi untuk menyuarakan juga peran kearifan lokal Indonesia.
"Sebagai contoh di Bali Tri Hita Karana merupakan sumbangsih implementasi budaya luhur nenek moyang dan kearifan lokal yang dapat menjadi inspirasi dunia," jelas Putu Supadma Rudana yang merupakan Politisi muda Demokrat asal Peliatan, Ubud, Gianyar ini.
Supadma Rudana mengakui pada kesempatan yang baik ini pertemuan bilateral dengan berbagai negara dilakukan baik Indonesia dengan Belgia; Indonesia dengan Colombia; Indonesia dengan Equador, Indonesia dengan beberapa negara lainnya.
Bahkan dalam intervensinya di Gedung PBB Putu Supadma Rudana juga menyuarakan tentang kegiatan IPU Assembly yang ke 144 akan dilaksanakan di Bali di bulan Maret 2022 nanti. Supadma Rudana yang juga dikenal sebagai Anggota Komisi VI DPR RI yang membidangi perekonomian, perdagangan, UMKM dan BUMN ini kembali mengundang parlemen berbagai negara untuk hadir dalam sidang IPU di Bali dengan Tema "Getting to Zero; Mobilizing Parliaments to Act on Climate Change".
Supadma Rudana yang juga Pimpinan Museum Rudana & Rudana Fine Art Gallery Rudana ini menyampaikan masyarakat antusias menunggu kehadiran parlemen dan masyarakat dunia untuk hadir ke Bali berkunjung lagi ke Bali.
"Bahwa kepariwisataan kita telah siap dan keamanan kesehatan terjamin, serta vaksinasi sudah dilakukan 3 kali di Bali, serta berbagai sarana prasarana kepariwisataan telah siap kembali menerima wisatawan menuju pemulihan kepariwisataan Indonesia dan Bali, yang menjadi pintu gerbangnya," terang Supadma Rudana.Â
Sebelumnya, untuk meyakinkan dunia internasional terhadap kesiapan Bali menerima kunjungan wisatawan, Supadma Rudana telah melakukan pertemuan dengan Menkomarves Luhut Binsar Pandjaitan, berbagai pimpinan media nasional di Jakarta, Kementerian Luar Negeri.
Hal itu semua dalam rangka pemulihan pariwisata Bali. Supadma Rudana dalam pertemuan dengan Menkomarves Luhut Binsar Pandjaitan telah menyampaikan agar setidaknya April kedepan, syarat karantina bagi wisatawan masuk Bali agar dihapus.(BB).Â