Hubungan Harmonis Hindu Budha Jembrana Terlihat Adanya Kuil Kon Co di Banjar Tengah
Selasa, 25 Januari 2022
Ket Poto, Kuil Kon Co bertempat Kelurahan Banjar Tengah, Kecamatan Negara, Jembrana
Baliberkarya.com – Jembrana. Jejak hubungan harmoni antara Umat Hindu dan Budha terlukis dari 114 tahun dengan keberadaannya Kuil Kon Co yang bertempat di Lingkungan Tinyeb, Kelurahan Banjar Tengah, Kecamatan Negara, Jembrana, sampai kini terawat dengan baik, hal tersebut tidak banyak yng tahu antara masyarakat Bali dan Tionghoa.
Salah satu Pengemong situs budaya Kuil Kon Co I Gusti Putu Joni Wahyu Radiatmaja (64) menceritakan, kuil tersebut sudah berusia 114 tahun tepatnya ada tahun 2 Maret 1908, didirikan oleh Liem Cwan Diong dari Kabupaten Tiang Pu di Tiongkok. Keberadaannya ditandai adanya bukti prasasti sejarah ditemukan makam tertua bertuliskan di nisan Si Tong Cing yang lahir dari Provinsi Fuk Cien (Hok Klien) di Tiongkok
Pengemong situs budaya Kuil Kon Co I Gusti Putu Joni Wahyu Radiatmaja (64) Lingkungan Tinyeb, Kelurahan Banjar Tengah mengatakan, kuil ini tercatat 114 tahun yang tepatnya 2 Maret 1908 yang didirikan oleh Liem Cwan Diong dari Kabupaten Tiang Pu di Tiongkok. Bahkan ada bukti prasasti sejarah ditemukan makam tertua bertuliskan di nisan Si Tong Cing yang lahir dari Provinsi Fuk Cien (Hok Klien) di Tiongkok.
“Nisan itu sulit dipastikan karena tahun yang kurang jelas dan sudah terlalu tua. Makam itu ada di kuburan cina di Kota Negara. Kisah berawal dari sejarah merantaunya bangsa Cina ke Indonesia yang cenderung ingin mempertahankan kehidupannya. Dana ini pun tercatat dalam sejarah berkembangnya minoritas cina ke Indonesia. Selain pandai dalam bidang perdagangan dan ketekunan dalam usaha," terangnya.
Putu Joni melanjutkan, ini terjadi sekitar abad 17 dan abad 18 dimana gejolaknya tekanan negara barat di saat itu. Bahkan di Tiongkok saat itupun banyak mendapat tekanan secara garis besar perang dan politik. "Di segi keagamaan ada persamaan antara umat Hindu dan Budha yaitu wujud persembahyangan sujud pada Tuhan dan leluhur, meminta anugerah, rejeki serta keselamatan dunia dan akhirat," jelasnya.
Kuil Kong Co di sebelah timurnya, imbuh Putu Joni, ada pura yang tempat persembahyangan dari keturunan kami sebagai umat Hindu yang sejak awal berdiri tak ada pertentangan hingga kini. "Bahkan kondisi kuil yang didalamnya masih lengkap, dimana terletak ada tempat persembahyangan dengan ada altar serta tempat sesaji yang di rawat serta di jaga dengan ketat. Tak sembarangan bisa masuk karena ini dikhususkan untuk sarana ibadah," ucapnya.
Jelanya Putu Joni juga mengatakan, keharmonisan ini tetap terjalin indah, bahkan kuil ini ketika Imlek banyak yang melakukan ritual ibadah di kuil Kong Co. Ada yang dari luar pulau Bali seperti Surabaya, dari Kabupaten Singaraja, Kota Denpasar. Bahkan kuil Kong Co ini ada kesamaan dengan kuil yang ada di Kabupaten Gianyar," tutupnya. (BB)