Beras Ditarik Kwalitas Jelek, Penyaluran Dari Transporter Tidak Tepat Sasaran
Rabu, 04 Agustus 2021
Ket Poto, Bupati Jembrana I Nengah Tamba SH didampingi Forkopimda Jembrana
Baliberkarya.com - Jembrana. Terkait ada temuan beras bantuan Kemensos RI untuk warga terdampak Covid-19 dimasa PPKM diduga rusak dan dicampur dengan beras yang kwalitasnya jelek, dimana penampakan atau tampilan butiran beras pecah-pecah dan ada yang bercampur kuning dan agak gelap tersebut dikeluhkan warga.
Beras tersebut ditemukan di Kantor Camat Negara sebelumnya, sehingga penyalurannya dihentikan. Sehingga beras tersebut dititipkan sementara di eks rumah jabatan Sekda di dekat Kantor Camat Negara.
Terkait hal tersebut, saat dikonfirmasi awak media, Bupati Jembrana I Nengah Tamba SH mengatakan, pihaknya tidak bisa memantau beras yang rusak tersebut, dikarenakan pemenang tender (transporter) tersebut langsung menyalurkan dan menurunkan di kantor desa dan kantor camat tanpa sepengetahuannya. “Sebenarnya saya mau melihat beras tersebut sebelumnya makanya saya memanggil transporter tersebut ya ternyata sudah disalurkan duluan," ungkapnya, Rabu (4/8/2021)
Setelah ditanya, lanjut Tamba, beras sebanyak 38 ribu hanya sekejap mereka menyalurkan, akan tetapi mereka menurunkan di desa-desa dan di camat hanya butuh 1 hari sudah habis katanya. “Disinilah saya kecewa, beras sebegitunya banyaknya diturunkan dengan sembarangan, tidak melalui data penerima yang memang belum tersentuh bantuan apapun. Untuk menyalurkan bantuan, semestinya mereka mengajak staf dari pemkab yang sudah terlatih dan mengetahui mana saja warga yang memang belum mendapat bantuan,†terangnya.
Lebih jelasnya Tamba mengatakan, ternyata transporter tersebut menyalurkan beras tidak sampai ke penerima, mereka hanya menurunkan begitu banyaknya beras di Kantor desa dan kantor camat saya pribadi tidak mau seperti itu, sebanyak 38 ribu beras kalau tidak bagus cara penyalurannya itu menyebabkan blunder juga. Kemarin saya mau mengumpulkan transporter tersebut, ternyata yang datang bosnya transporter, dengan enteng mengatakan beras sudah disalurkan dan hampir habis, ada apa-apa ini,†tuturnya.
Sementara Kepala Dinas Sosial Kabupaten Jembrana, I Made Dwipayana sat dikonfirmasi mengatakan, dirinya mengaku telah menarik sejumlah beras bantuan Kemensos RI yang dikeluhkan warga. “Beras tersebut sudah ditarik dan akan diganti oleh penyalur tersebut. kemarin transpoter tani datang malam-malam. Dan terus tadi kami berkeliling di Desa Tegalbadeng Barat dan Kaliakah diskusi tentang berasnya,†uraiannya.
Menurutnya, lanjut Dwipayana, berasnya bervariasi terutama warnanya, ada beberapa kantong yang agak kekuningan dan ada beberapa butir saja yang agak coklat muda, bau apek tidak ada, beras bersih tidak ada kutu, secara keseluruhan masih masuk kategori beras medium, cuman belum tahu hasil nasinya seperti apa. Di 2 desa itu beras belum berani dibagikan, setelah cek tadi rencana besok di bagikan.
“Standar beras dari kemensos memang medium, beda dengan beras untuk karantina covid yang dari Pemkab, kami pakai beras Bulog premium kwalitasnya jauh memang paling bagus, dan beras medium beda, kemungkinan di desa ada sedikit mis komunikasi perbandingan kualitas beras yang datang berbeda-beda,†tutupnya. (BB)