Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

JL. Patih Nambi XII No.5, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara

Call:081353114888

redaksi@baliberkarya.com

Diduga Kabel Listrik Dimakan Tikus, Swalayan Rahayu Terbakar

Jumat, 24 Juli 2020

Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

Ket.poto Swalayan Rahayu hangus terbakar

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Jembrana. Warga kota Negara, Jumat (24/7) dinihari dikagetlan oleh peristiwa kebakaran di pusat pertokoan yang berlokasi di jalan Ngurah Rai. Bangunan yang dilalap si jago merah itu adalah swalayan Rahayu.

Api pertama kali dilihat oleh Hermawan Bisma (50), pemilik swalayan tersebut. Sekitar pukul 02.35, Bisma yang tinggal di lantai 2 bangunan swalayan itu melihat api muncul dari plapon gudang di bagian belakang bangunan. 

Melihat api melalap tempat tinggal sekaligus tempat udaha di Jalan Ngurah Rai, lingkungan Ketugtug, Loloan Timur nomor 8 itu terbakar, Hermawan Bisma dan istrinya, Juliana serta ketiga anaknya yang belum tidur serta Satpam I Ketut Merta lalu berusaha memadamkan api dengan tabung Apkar. 

Tetapi sampai 10 tabung Apkar habis, api belum berhasil dipadamkan dan mereka kemudian meminta pertolongan dan menghubungi pemadam kebakaran Pemkab Jembrana. 

Kebakaran yang menimpa swalayan diseberang selatan Pasar Negata itu dengan cepat mengundang perhatian warga. Dengan cepat warga berdatangan untuk melihat kebakaran itu dan sebagian ada yang membantu memadamkan api. 

Pemadam kebakaran yang dihubungi kemudian datang dengan 4 unit mobil pemadam dan satu mobil tangki BPBD langsung berusaha memadamkan api. 

Selama proses pemadaman, sempat dilakukan pengalihan arus lalu lintas di jalur selatan Pasar Umum Negara. Bahkan sempat terjadi pemadaman aliran listrik di wilayah sekitarnya. 

Sejumlah karyawan yang datang ke lokasi dibantu warga sekitar berusaha memindahkan barang-barang yang masih bisa diselamatakan dari lantai II tersebut ke lantai bawah. 

Sempat terdengar beberapa kali letupan di lokasi yang diduga berasal dari produk-produk aerosol. 

Untuk memadamkan api, petugas melokalisir kobaran api sehingga tidak menjalar ke bangunan dan toko-toko lain yang ada di sebelahnya. 

Api baru padam sekitar pukul 04.30 Wita dengan menghabiskan 11 tangki air. Dugaan penyebabnya korsleting listrik.

"Untuk penyebab kebakaran kami belum berani memastikan karena nanti polisi yang melakukan penyelidikan. Tapi dugaannya konseleting listrik," terang Kabid Linmas Satpol PP Jembrana, I Putu Prana Jaya, Jumat (24/7/2020).

Hermawan Bisma menuturkan, awalnya dirinya melihat lampu berkedip-kedip. Karena curiga, dirinya kemudian mengecek keluar dan di plapon gudang sebelah selatan ada api menyala.

"Saya panggil Satpam di bawah melalui HT, istri dan anak-anak saya langsung turun untuk berusaha memadamkan api menggunakan 10 tabung apar, namun tidak berhasil lantaran api cepat membesar," ujarnya.

Hermawan menduga api yang melalap tempat tinggalnya, di lantai II, gudang dan kantor di bangunan yang menurutnya sudah berusia 20 tahun itu akibat korsleting listrik

“Sebelum kejadian saya sempat mengecek tapi tidak ada yang mencurigakan. Lalu lampu berkedip-kedip dan plapon gudang terbakar," ungkapnya. 

Hermawan Bisma heran karena selama ini dirinya selalu mengutamakan keamanan dan instalasi listrik di bangunan itu juga mengunakan kabel yang kwalitasnya diatas standar. 

"Memang banyak ada tikus, mungkin korsletnya dari kabel lampu gudang yang digigit tikus” ujarnya. 

Bisma juga mengaku belum bisa menaksir kerugian yang ditimbulkan dari musibah yang dialaminya itu. Yang jelas bangunan gudang dan barang-barang di dalamnya yang terbakar. Sementara operasinal swalayan ditutup.(BB).


Berita Terkini