Masa Belajar Siswa di Rumah Diperpanjang, Edukasi Anak Pola Hidup Sehat
Jumat, 27 Maret 2020
Baliberkarya
Baliberkarya.com-Denpasar. Surat Edaran Mendikbud Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Coronavirus Disease (COVID-19), salah satu isinya adalah membatalkan pelaksanaan Ujian Nasional (UN) 2020, termasuk Uji Kompetensi Keahlian (UKK) untuk SMK.
Surat Mendikbud itu tentu saja berimbas terhadap kebijakan belajar dari rumah yang sebelumnya hingga 30 Maret mendatang akan diperpanjang kembli. Masa belajar dirumah untuk siswa TK, SD dan SMP, SMA/SMK hingga Perguruan Tinggi (PT) akan diperpanjang pemerintah hingga batas waktu yang belum ditentukan.
"UN saja dibatalkan, tentunya proses belajar mengajar juga tidak boleh ada tatap muka dan itu otomatis belajar di rumah diperpanjang lagi," ucap Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Bali, Ketut Ngurah Boy Jayawibawa, Jumat (24/3/2020).
Menurut Ngurah Boy, proses belajar dari rumah mulai dari tingkat PAUD hingga Perguruan Tinggi diperpanjang sampai ada keputusan lebih lanjut dari Pemerintah Pusat maupun Ketua Satgas Penanggulangan COVID-19 Provinsi Bali.
"Tentunya sampai kondisi dirasa sudah kondusif. Perpanjangan ini sampai kondisi memungkinkan anak-anak untuk kembali belajar di sekolah," jelasnya.
Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran COVID-19 di Provinsi Bali sudah diatur dalam Surat Edaran No:51/Satgas Covid19/III/2020 tanggal 27 Maret 2020 yang ditandatangani Sekda Provinsi Bali selalu Ketua Satgas Penanggulangan COVID-19 Provinsi Bali. Surat Edaran tersebut ditujukan kepada bupati/walikota se-Bali dan para Kepala Satuan Pendidikan se-Bali.
Ia mengaku juga telah mengeluarkan Surat Edaran No:420/18871/Disdikpora tanggal 27 Maret 2020 menindaklanjuti Surat Edaran Mendikbud dan Surat Edaran Sekda Provinsi Bali yang ditujukan kepada Kepala SMA/SMK/SLB Se-Bali.
"Tentu akan ada lagi petunjuk dari pimpinan kalau memang sudah boleh sekolah. Jadi selama belum ada, tidak boleh sekolah tentu harus belajar dari rumah diperpanjang," terangnya.
Ngurah Boy berharap para pendidik perlu memahami situasi saat ini sedang tidak normal sehingga anak didik harus dibuat nyaman. Bila perlu anak didik diberikan pembelajaran yang sifatnya menarik dan tugas yang diberikan agar jangan sampai menjadi masalah baru bagi orangtua murid.
Menurutnya pendidikan karakter dapat dimaksimalkan oleh orang tua. Di tengah wabah Covid-19, pihak sekolah tidak dituntut untuk menuntaskan kurikulum. Berkaitan pembelajaran akan diserahkan kepada guru dan pihak sekolah.
"Kini anak didik perlu diedukasi tentang virus Corona ini sehingga mereka bisa belajar dan tahu apa yang harus dihindari disaat seperti ini. Saat ini, sebaiknya digunakan orang tua membentuk karakter anak, salah satunya menerapkan pola hidup bersih dan sehat," harapnya mengakhiri.(BB).