Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

JL. Patih Nambi XII No.5, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara

Call:081353114888

redaksi@baliberkarya.com

Mitra GrabCar Bandara Ngurah Rai Meradang Pasca Aplikasi Dimatikan

Jumat, 10 Januari 2020

Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

ilustrasi nett

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. Aplikator Grab diminta tidak sewenang-wenang terhadap mitra bisnis mereka di Bali khususnya mitra GrabCar Bandara Ngurah Rai yang sudah beroperasi lebih dari 2 tahun. 
 
 
Desakan ini muncul paska terjadinya demo yang dilakukan oleh anggota Koperasi Resimen Sunda Kecil (RSK) karena aplikasi mereka dinonantifkan sejak Jumat (10/1/2020) tanpa adanya pemberitahuan sama sekali. Ketua Koperasi RSK I Wayan Sugiartana menyatakan seharusnya hubungan Grab dengan mitra mereka seimbang tidak saling merugikan.
 
“Tidak ada pemberitahuan makanya spontanitas. Tadi akhirnya sudah ada jawaban diterima, setelah kami nego. Hari ini juga mereka dihdupkan kembali aplikasinya. Tadi tidak ada pemberitahuan makanya kami bingung juga,” tuturnya saat dihubungi, Jumat (10/1/2020).
 
Ratusan sopir Grab yang tergabung dalam RSK demo ke Kantor Grab di Jl Gatot Subroto Barat, Denpasar. Mereka protes, karena sejak pagi hari aplikasi Grab Car Airports DPS yang ada di gawai mereka tidak dapat diakses bahkan hilang satu persatu. Kondisi ini membuat bingung para sopir yang mengharapkan bisa mendapatkan pemasukan dari penumpang di Bandara I Gusti Ngurah Rai.
 
 
Total ada 175 orang driver Grab anggota RSK yang mengangkut penumpang di bandara Ngurah Rai. Gara-gara aplikasi mereka tidak dapat diakses, akhirnya semua tidak bisa bekerja lagi sejak pagi hari. Padahal mereka sangat menggantungkan pendapatan, salah satunya dengan menjangkau penumpang di bandara.
 
Wakil Ketua Operasional RSK Yohannes Kurniawan menilai aplikasi dari Malaysia tersebut tidak punya hati dalam memperlakukan driver mereka khususnya di Pulau Dewata. Terbukti, tanpa memberitahukan terlebih dulu, aplikasi mereka kemudian tidak bisa diakses. Padahal izin yang mereka dapatkan sekarang ini harus ditebus dengan biaya besar.
 
Ia mengatakan sejak dua tahun bekerja sebagai mitra Grab, mereka menghadapi berbagai risiko karena berhadapan dengan sopir konvensional di lapangan. Bahkan ancaman berkelahi sampai masuk penjara juga dihadapi.
 
 
“Kami ini berjuang 12 jam sehari tetapi diperlakukan begini,” keluhnya.
 
Paska demo tersebut, layanan Grab Car Airport DPS untuk anggota RSK kembali dinormalkan. Head Branch Grab Bali Kresno Wibowo mengatakan tidak mengetahui alasan kenapa aplikasi anggota RSK mati. Untuk membuka layanan, ia mengaku meminta tolong tim IT Grab pusat untuk menghidupkan kembali.
 
“Tapi saya tidak tahu dari mana, yang pasti bukan dari Grab kami yang di sini," katanya.(BB)


Berita Terkini