Niat 'Banyu Pinaruh', Sumerta Ditemukan Tak Bernyawa di Air Terjun Mabun
Minggu, 08 Desember 2019
Humas SAR Denpasar
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com-Buleleng. Pemuda asal Dusun Klandis, Desa Pakisan Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng ditemukan meninggal dunia oleh tim SAR gabungan, Minggu (8/12/2019).
Sebelumnya, sekitar pukul 10.00 Wita, Gede Sumerta (20) bersama 2 orang warga setempat mandi di air terjun sekitar Mabun, yang lokasinya tak jauh dari rumah korban. Mereka melakukan upacara yadnya Banyu Pinaruh, yakni upacara sehari setelah melaksanakan Saraswati yang bertujuan untuk pembersihan dan mensucikan diri. Namun nasib berkata lain, ia justeru ditemukan sudah tak bernyawa.
Pelaksana Harian Basarnas Bali (Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar), I Made Junetra menuturkan bahwa laporan kejadian tersebut baru di terima pada pukul 12.50 Wita, dari Kadus Dusun setempat.
"Butuh waktu kurang lebih 2 jam, dan pukul 15.00 Wita tim dari Pos SAR Buleleng tiba di lokasi," imbuhnya. Setibanya di lokasi 6 personil Pos SAR Buleleng berkoordinasi dengan warga dan aparat setempat untuk mengetahui pasti posisi terakhir korban tenggelam.
BACA JUGA : Ingat! SKM adalah Toping/Pirasa Makanan, PP Muslimat NU Imbau tidak Dikonsumsi untuk Balita Dibawah 3 tahun
"Korban lama tak muncul ke permukaan, kemungkinan tubuhnya terjebak dalam arus bawah air terjun, selanjutnya diturunkan 2 penyelam untuk melakukan pencarian," jelas Junetra.
Akhirnya pada pukul 15.55 Wita tim SAR gabungan berhasil menemukan pemuda naas tersebut dengan kondisi meninggal dunia di kedalaman sekitar 12 meter. Jenasah Gede Sumerta langsung dibawa ke rumah duka.
Selama operasi SAR berlangsung turut melibatkan unsur SAR dari Polres Buleleng, Polsek Kubu Tambahan, Babinsa Kubutambahan, Babinkamtibnas, BPBD Buleleng, Linmas Pakisan, Satpol PP Kubu Tambahan, dan Radio Bali 115. (BB)