Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

JL. Patih Nambi XII No.5, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara

Call:081353114888

redaksi@baliberkarya.com

Hutan Gunung Agung Terbakar Tiga Hari, Pura Madia Dukuh Bujangga Turut Terbakar

Minggu, 06 Oktober 2019

Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

istimewa

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Karangasem. Musim kemarau yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia menyebabkan kebakaran hutan di sejumlah daerah. Kebakaran hutan juga melanda kawasan Wily Hutan Lindung, Dusun Pucang, Desa Ban, Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem, tepatnya di Komplek Hutan Gunung Abang-Agung yang merupakan zona merah kawasan rawan bencana (KRB 3) Erupsi Gunung Agung, pada Jumat (4/10) lalu.
 
 
Kepala Pelaksana BPBD Karangasem Ida Bagus Arimbawa menerangkan, kebakaran terjadi mulai Jumat (4/10) sekitar pukul 14.00 wita dan baru padam pada Minggu (6/10) sekira pukul 07.30 wita.
 
"Saat ini kondisi cuaca cerah dan angin bertiup cukup kencang," jelasnya dalam keterangannya, Minggu (6/10).
 
Lanjutnya, dampak dari peristiwa kebakaran tersebut sejumlah pohon seperti cemara, seming, nangi, semak belukar dan bambu ludes terbakar. Selain itu, kebakaran juga turut menghanguskan Pura Madia Dukuh Bujangga : Meru tumpang 11 (1 buah), meru tumpang 7 (1 buah), meru tumpang 3 (1 buah), bale pesamuhan (1 buah), padmasana (1 buah), gedong (4 buah), prasasti (1 buah).
 
"Untuk Bale Pesandekan tidak terbakar (1 unit), luasnya kita perkiraan kurang lebih l 4 ha, ungkapnya. DItanya perihal penyebabnya, menurutnya diduga sementara karena faktor alam (gesekan dahan pohon) akibat pengaruh cuaca panas, angin kencang.
 
 
 
"Kita duga itu, faktor alam gesekan dahan pohon akibat cuaca panas dan angin kencang," katanya seraya menegaskan belum mengetahui nilai total kerugiannya.
 
Pihaknya, mengaku sudah melakukan upaya penyelamatan dengan bersama masyarakat setempat untuk memadamkan api. Dan bersama Fokopinca Kec Kubu dan anggota, BPBD, DAMKAR dan masyarakat melakukan pemadaman pada lokasi yang mudah dijangkau dan tidak berbahaya.
 
"Kita juga membuat sekat bakar di sekitar pura-pura yan tidak terbakar. Api sementara bisa dikendalikan. Apabila api masih ada akan dilakukan pengendalian karhut lagi. Kalau terbakar lagi kita masih pantau supaya tidak ada kebakaran lagi. Untungnya nihil korban jiwa dan luka-luka," pungkasnya, seraya akan melaporkan jika ada perkembangan terbaru.(BB).


Berita Terkini