Berbekal 'Bisnis Inklusif', Sarjana Pertanian Dwijendra Siap Jadi 'Aktor Pasar'
Selasa, 10 September 2019
Baliberkarya
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com-Denpasar. Fakultas Pertanian Universitas Dwijendra pada Senin malam (9/9/2019) menggelar yudisium ke-31 yang meliputi 55 sarjana dari Prodi Agribisnis dan Prodi Agroteknologi. Pada yudisium yang dihadiri Dekan FP Dwijendra Ir. Ketut Karyati,MP, para dosen dan wakil yayasan juga diserahkan piagam penghargaan dari fakultas kepada lima yudisiawan yang berprestasi.
Rektor Universitas Dwijendra Dr Ir Gede Sedana, M.Sc., MMA pada acara yudisium tersebut menyatakan kebanggaannya atas makin tingginya minat warga mengenyam pendidikan di Fakultas Pertanian Dwijendra.
"Tahun ini mahasiswa Fakultas Pertanian naik hampir dua kali dibanding tahun lalu. Kinitercatat sudah sekitar 90-an mahasiswa," ucap Dr. Gede Sedana.
Dr. Gede Sedana, M.Sc., MMA usai Yudisium ke-31 Sarjana Pertanian Dwijendra University di Denpasar berharap sarjana baru ini kelak jangan lagi berpikir untuk mencari pekerjaan tapi bagaimana mereka mampu menciptakan lapangan pekerjaan.
Ket Foto: Rektor Universitas Dwijendra Dr Ir Gede Sedana, M.Sc., MMA
"Apalagi mahasiswa selama perkuliahan sudah saya bekali dengan materi bisnis inklusif, jadi harapannya mereka mesti bisa menjadi job creator bukan job seeker,"harapnya.
Menurut Dr. Gede Sedana, dengan bekal bisnis inklusif mahasiswa pertanian bisa menjadi aktor pasar. Mereka bisa menjadi produsen, pedagang perantara atau pengolahan. Dalam rangka mewujudkan hal ini pihaknya bekerjasama dengan Universitas Udayana untuk menambah wawasan tentang bisnis inklusif tersebut.
"Dengan bekal tersebut harapannya mereka bisa menjadi aktor pasar," tegas Rektor jebolan UNUD ini.
BACA JUGA : Berhasil Raih Prestasi KLA Katagori “Utama” Pemkot Denpasar Diundang Kabupaten Gorontalo
Ia mengaku pembekalan kewirausahaan yang diberikannya bukan hanya bagaimana menjadi aktor pasar, namun juga harus dibarengi dengan kecerdasan, baik kecerdasan rasional, kecerdasan hati dan kecerdasan spiritual. Tujuannya jika mereka memiliki kecerdasan ini maka para sarjana baru bisa melihat segala sesuatunya dari berbagai sisi, tidak sepenggal-sepenggal.
"Melalui kecerdasan yang mereka miliki maka akan muncul nilai-nilai luhur Dwijendra," terangnya.(BB).
Berita Terkini
Berita Terkini
Pemkot Denpasar Imbau Warga Beli LPG 3 Kg di Pangkalan Resmi
10 Januari 2025
Audiensi Bersama Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan
10 Januari 2025
Bappebti Serahkan Pengawasan Aset Kripto ke OJK dan BI
10 Januari 2025