Pak Oles: Belajar Ilmu Agama untuk Pengobatan Herbal
Kamis, 05 September 2019
GNW for Baliberkarya
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com-Denpasar. Direktur Utama PT Karya Pak Oles Tokcer Dr. Ir. Gede Ngurah Wididana mengaku belajar ilmu agama di Institut Hindu Dharma Negeri (IHDN) Denpasar dapat memperoleh ilmu skala dan niskala yang kini dimanfaatkan untuk mengembangkan pengobatan herbal dan Detox Therapy yakni mengeluarkan racun dari dalam tubuh.
“Selain itu memperoleh ilmu yang dapat dikembangkan untuk mencetak calon pemimpin yang seimbang dan berani (Semberani) di kalangan masyarakat, khususnya generasi muda, pengusaha, pengelola usaha kecil menengah (UKM), koperasi, untuk pemimpin-pemimpin masa depan,” ujar Dr. Gede Ngurah Wididana, M.Agr pada acara Berbagi dan Memotivasi tentang pengalaman belajar ilmu agama Hindu kepada puluhan mahasiswa S-2 dan S-3 IHDN Denpasar di kampus setempat Kamis (5/9).
Alumus S-3 IHDN Denpasar lulusan terbaik dengan predikat pujian, indeks prestasi komulatif (IPK) 3,75 itu menjelaskan, dengan ilmu agama banyak hal yang bisa digali dan dikembangkan untuk menciptakan lapangan kerja plus meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Dosen dan guru hanya menunjukkan jalan. Yang penting pengembangan diri, inovasi, kreasi dan kerja keras untuk menerjemahkan lontar agar dapat dipahami dan dipraktekkan untuk diri sendiri, masyarakat, nusa dan bangsa,” ujar Gede Ngurah Wididana yang lebih akrab disapa Pak Oles itu.
Pria yang sukses mengembangkan perusahaan obat-obatan tradisional itu mengajak mahasiswa S-2 dan S-3 IHDN Denpasar untuk membedah ilmu agama yang selama ini masih banyak yang belum tersentuh seperti ilmu intangible, niskala jnana, ilmu abstrak dan ilmu yang tidak nyata untuk kesejahteraan umat manusia. “Mari tumbuhkan minat dan bakat kita sehingga muncul generasi yang berprestasi maksimal,” katanya.
Semua ilmu agama yang belum tersentuh itu diharapkan bisa digali, dipelajari, dipahami dan dipraktekkan untuk hal-hal positif dalam kehidupan sehari-hari demi mengangkat derajat dan kehidupan masyarakat. Pak Oles, sosok pria yang selalu tampil bersahaja itu mempelajari hampir semua bidang ilmu secara mandiri. Meski begitu, sebutnya, tidak akan pernah meninggalkan dunia pertanian (organik) di Fakultas Pertanian
Universitas Udayana (S1) dan S-2 di Faculty Agriculture University of The Ryukyus Jepang.
Dari ilmu bidang pertanian organik itu bisa dikolaborasikan dengan merawat ratusan jenis tanaman obat di atas hamparan seluas 8 hektar di Desa Bengkel, Kecamatan Busungbiu, Kabupaten Buleleng, kebun percontohan minuman khas Bali ‘’Loloh’’ di Abiansemal Kabupaten Badung dan di Jl Waribang Denpasar. Dari sekitar 350 jenis tanaman obat yang dikoleksi di tiga kebun yang dirawat intensif itu sebagai bahan baku untuk produksi Minyak Oles Bokashi dan 33 jenis produk lain. Semua produk itu kini sudah bisa menembus pasaran dalam dan luar negeri.
“Usaha itu dilakukan secara serius, kerja keras, terus menerus tanpa mengenal lelah dan putus asa dilakukan dengan tulus iklas untuk melayani sesama masyarakat sehingga bisa menemukan Tuhan,” ujar Pak Oles. Dalam mengembangkan usaha bisnis yang kini memiliki kantor cabang di berbagai daerah di Indonesia, suami Komang Dyah Setuti itu menerapkan sistem kepemimpinan dengan metode Semberani yakni seimbang dan berani untuk melatih generasi muda sebagai calon pemimpin pemimpin masa depan.
Pihaknya juga juga menggelar pelatihan kepemimpinan yang seimbang dan berani (Semberani) untuk masyarakat umum dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat, khususnya generasi muda, pengusaha, pengelola usaha kecil menengah (UKM) dan koperasi.
Semberani Leadership Center, Pusat Pelatihan Kepemimpinan metode Semberani disiapkan untuk melatih generasi muda sebagai calon pemimpin pemimpin masa depan. Melalui Semberani, peserta diharapkan memiliki sikap mental yang baru, pikiran yang segar bagaimana memiliki kepemimpinan yang seimbang dan berani yang bisa ditularkan kepada masyarakat luas, sehingga bisa melahirkan pemimpin masa depan yang bertanggungjawab serta keseimbangan dan keberanian, ujar Pak Oles.(BB)