Atasi Ketimpangan Global, DPR RI Serukan Pentingnya 'Keterlibatan Aktif' Parlemen
Rabu, 04 September 2019
Tim Fotografer DPR RI
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya-Badung. World Parliamentary forum on Sustainable Development (WPFSD) yang diselenggarakan pada tanggal 4-5 September 2019 dibuka oleh Ketua DPR RI, Bambang Soesatyo dan Ketua BKSAP sekaligus Ketua WPFSD, Dr. Nurhayati Ali Assegaf.
Pada pidato pembukaan, Ketua DPR RI menyampaikan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) merupakan respon yang tepat terutama dalam memberantas ketimpangan yang dewasa ini terus meningkat. Di samping itu fungsi, peran, serta kolaborasi antar parlemen sangat dibutuhkan untuk mengurangi ketimpangan.
Sementara itu, Dr. Nurhayati Ali Assegaf mengatakan peningkatan ketimpangan merupakan penghalang terbesar dalam pencapaian TPB yang menghambat masyarakat dan bangsa dalam mencapai kemakmuran. Untuk mengatasi hal tersebut, aksi politik dan kepemimpinan yang kuat sangat dibutuhkan.
Dr. Nurhayati menyerukan pemerintah agar mengakui pentingnya keterlibatan dan peran parlemen dalam memajukan pencapaian TPB melalui mekanisme check and balances. Menurutnya, keterlibatan aktif parlemen merupakan wujud konkret dari prinsip no one left behind.
Sejalan hal tersebut Wakil Presiden RI, M. Jusuf Kalla juga mengakui bahwa tanpa fungsi legislatif atau peran parlemen, Tujuan Pembangunan Berkelanjutan tidak akan tercapai. Oleh karena itu, Wakil Presiden berharap bahwa anggota parlemen memainkan peranan yang lebih aktif dalam pencapaian TPB di segala aspek dan tingkatan.
JK menambahkan bahwa kemajuan sosial dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif tidak akan tercapai tanpa adanya sebuah kemitraan yang solid sebagaimana mandat dari goal 17 yakni partnership for the goals baik pemerintah dengan parlemen maupun dengan pemangku kepentingan yang lebih luas.
Sementara agenda pada hari pertama forum antar parlemen ini juga membahas mengenai bagaimana infrastruktur dan inovasi industri dapat mendorong kesempatan yang setara sekaligus memastikan akses air bersih dan sanitasi untuk wilayah terpencil menjadi pokok bahasan utama. Pada agenda WPFSD hari ini menghadirkan parlemen dari belahan dunia, para ahli, kalangan usaha, serta masyarakat sipil.(BB).