Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

JL. Patih Nambi XII No.5, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara

Call:081353114888

redaksi@baliberkarya.com

Cegah Stunting, Kemendesa RI Sosialisasi di Desa Pengotan Bangli

Kamis, 22 Agustus 2019

Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

Humas Bangli

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Bangli. Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI (Kemendesa RI) menggelar sosialisasi pencegahan stunting di Desa Pengotan, Bangli, Kamis (22/8).
 
 
Acara dihadiri Sekretaris Direktorat Jendral PPMD Kementerian Desa Pembangunan Daerah tertinggal dan Transmgrasi RI Rosyidah Rachmawati dan Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Kerja (Oase) diantaranya Istri Menteri Koperasi dan UKM RI Bintang Puspayoga, isteri Menteri Desa Pembangunan daerah tertinggal dan transmigrasi Riri Sandjojo, isteri Menteri Perhubungan Endang Budi Karya, isteri kepala staf Presiden Koes Moeldoko, isteri Menteri Pertahanan Nora Ryamizaid Ryacudu, isteri Sekjen kementerian Kesehatan Dedet Primadi, dan isteri Menteri Ketenagakerjaan Marifah Manif. Semuanya diterima langsung oleh Bupati Bangli I Made Gianyar di Wantilan Desa Pengotan Bangli.
 
Pada kesempatan itu Bupati Made Gianyar menyampaikan fenomena kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis sehingga anak lebih pendek untuk seusianya (stunting) sangat berdampak pada tingkat kecerdasan, kerentanan terhadap penyakit, menurunkan produktifitas sehingga dampak kedepannya menghambat pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kemiskinan.
 
Untuk itu dirinya telah meminta OPD terkait mengambil peran dalam upaya penanggulangan stunting, melalui pemahaman terhadap orang tua balita tentang pentingnya pemberian asupan gizi berimbang. Menurutnya, tidak hanya orang miskin saja balitanya terancam stunting karena kurang gizi akibat kemampuan ekonomi yang terbatas, namun keluarga dengan ekonomi yang mapan pun balitanya juga bisa stunting karena kurang paham tentang asupan gizi yang sehat untuk balitanya,” ujar Made Gianyar.
 
 
 
Terkait stunting yang ada di Kabupaten Bangli ia sampaikan dari data tenaga pelaksana gisi (TPG) puskesmas yang ada bahwa data stunting di 13 desa sebanyak 143 orang, dan saat ini upaya pencegahan stunting difokuskan pada 1000 hari pertama kehidupan (1000 HPK) yaitu sejak mulai masa kehamilan sampai balita berusia 2 tahun, dengan tidak mengesampingkan faktor lain seperti inisiasi menyusu dini (IMD), pemberian asi eklusif, keberadaan jamban jamban keluarga dan air bersih, pemberian imunisasi dasar lengkap, ventilasi rumah yang baik serta pola hidup bersih dan sehat (PHBS). Sebagai orang nomor satu di kabupaten Bangli ia berharap Bangli bebas dari masalah stunting.
 
"Mari kita bersama-sama seluruh warga bangli untuk memerangi masalah stunting sesuai tupoksinya masing-masing, kenali dan pahami lingkungan sekitar, pahami dari hamil dan asupan untuk anak balita, sehingga tercipta generasi penerus yang berkualitas dan bisa bersaing diera globalisasi,” ajaknya. 
 
Sekretaris Direktorat Jendral PPMD Kementerian Desa Pembangunan Daerah tertinggal dan Transmgrasi RI Rosyidah Rachmawati mengatakan permasalahan stunting selama ini masih dipandang seputar realitas kondisi kesehatan akibat dari kekurangan gizi, sehingga selama ini masih didominasi oleh lembaga dan penyedia layanan dibidang kesehatan. 
 
Menurutnya untuk menurunkan angka stunting penting dilakukan dengan pendekatan multi sektor  melalui singkronisasi program program nasional, lokal dan masyarakat ditingkat pusat maupun daerah yang disebut dengan “konvergensi/integrasi,” jelasnya.
 
 
Dan dengan ditetapkan pencegahan stunting sebagai salah satu prioritas nasional, maka masyarakat desa dan pemerintah desa harus disiapkan untuk mampu memastikan terjadinya konvergensi pencegahan stunting. Rosyidah berharap singkronisasi peran serta masyarakat desa sangatlah penting untuk Tujuan dari sosialisasi ini. Dari sosialisasi ini  masyarakat dapat meningkatkan pemahaman, menguatkan komitmen, kesiapan masyarakat dan pemerintah desa dalam mengawal efektivitas penurunan stunting di desa.
 
Hadir pula dalam kegiatan tersebut Ketua DPRD Kabupaten Bangli I Wayan Diar, Wakil Ketua I Tim Penggerak PKK Bangli Ny. Sariasih Sedana Arta dan Ketua Darma Wanita Kabupaten Bangli Ny. Suardani Giri Putra.
 
Sebagai peserta dalam sosialisasi kali ini  perwakilan organisasi perangkat daerah, perbekel, guru paud, kader posyandu dan perangkat desa se-Kabupaten Bangli.(BB)


Berita Terkini