Ke Kebun Tanaman Obat Pak Oles, Tanaman Herbal Diteliti Dua Guru Besar Tokyo
Selasa, 20 Agustus 2019
Baliberkarya
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com-Buleleng. Dirut PT Karya Pak Oles Tokcer, Dr. Ir. Gede Ngurah Wididana, M.Agr menerima kunjungan dua guru besar dari Tokyo University of Agriculture (Tokyo Nogyo Daigaku) yakni Prof. Dr. Yamaguchi (Emeritus Prof) dan Prof. Dr. Rie Miyaura dari Faculty of International Agriculture and Food Studies di perkebunan Tanaman Obat Desa Bengkel, Kecamatan Busungbiu, Kabupaten Buleleng.
Kunjungan kedua guru besar dari Tokyo, Jepang itu diantar seorang mahasiswi asal Bali, Komang Wibhuti Emriko. Wibhuti sedang menyelesaikan program S-2 di perguruan tinggi tersebut menyatakan, kehadiran dosen dari Tokyo itu untuk melakukan penelitian tentang Etnobotany, khususnya bisnis Minyak Oles Bokashi, sejarah penemuan, industri dan pemasaran.
Komang Wibhuti Emriko, anak ketiga dari empat bersaudara pasangan Gede Ngurah Wididana-Komang Dyah Setuti sedang menyelesaikan pendidikan bidang Agribisnis Managemen di Tokyo University mendapat kesempatan mendampingi kedua profesor dalam penelitian di Bali itu. Dalam diskusi yang penuh akrab itu, Wididana juga didampingi orang tuanya, Ketut Sudana dan Luh Sriwati.
Saat mengitari kebun herbal itu, Wididana didampingi adiknya Made Ayu Lidyawati selaku manager produksi Industri Obat Tradisional (IOT) Bokashi, Ketut Tisnawati selaku manager keuangan PT Karya Pak Oles Group, serta Luh Krisnawati yang sedang liburan ke Bali. Selama ini, Krisnawati bersama suaminya, Ketut Soma bertugas di Canada.
Wididana mengajak kedua profesor untuk keliling kebun seluas 8 hektar yang mengoleksi 350 jenis tanaman obat. Hamparan kebun yang menyatu dengan pabrik Minyak Oles Bokashi (MOB) dan Effective Microorganisme (EM4) diharapkan bisa menjadi pengembangan industri herbal terbesar di Indonesia. Di sekitar perkebunan tanaman obat herbal itu, berdiri kokoh gedung Institut Pengembangan Sumber Daya Alam (IPSA) sejak 22 tahun yang didirikan tahun 1997.
IPSA merupakan sebuah lembaga pengembangan dan penelitian sumber daya alam dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mengembangkan dan memanfaatkan ootensi itu untuk pembangunan yang berkelanjutan. Pendirian IPSA merupakan hasil kerja sama antar lembaga seperti Indonesia Kyusei Nature Farming Sociaties (IKNFS), Effective Microoganisms Research Organitation (EMRO), Asian Pasific Natural Agricultural Network (APNAN) dan International Nature Ferming Research Centre (INFRC).
Dalam pertemuan yang penuh canda tawa itu, Wididana menjelaskan, IPSA Bali banyak memberikan penyuluhan, pelatihan petani tentang pertanian akrab lingkungan dan teknologi EM, mendidik masyarakat dari berbagai kalangan yang ingin menerapkan pertanian secara organik dengan teknologi EM serta penelitian dan pengembangan sistem pertanian berkelanjutan yang hemat energi dan akrab lingkungan.
Di kawasan berhawa sejuk itu didukung panorama alam perbukitan dengan lingkungan yang hijau dan lestari berupa tanaman cengkeh, kelapa dan aneka jenis tanaman lain yang bisa memberi nilai tambah kepada masyarakat setempat.
Adanya pusat perkebunan tanaman obat yang mengoleksi ratusan jenis itu yang selanjutnya diproses dan diolah menjadi Minyak Oles Bokashi serta pabrik pupuk EM4 yang produknya kini telah menjangkau pasaran ke berbagai daerah di Indonesia sehingga mampu memberikan dampak positif bagi kehidupan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi daerah setempat.
Dr. Yamaguchi dan Dr Miyaura sangat terkesan dan bangga dengan ide bisnis unik berupa produk pertanian berdasarkan etno farmakology sebagai pusaka warisan leluhur dari obat tradisional jamu. Penelitian tanaman herbal itu diakhiri makan siang dengan menu lalapan herbal sambal kemiri, sop batang pisang muda ( jukut ares), ayam kampung goreng dan menu herbal lain yang rasanya mantap.
Penelitian Prof. Yamaguchi dan Prof. Miyaura diharapkan semakin membangkitkan gairah generasi muda untuk menggali kembali local genius pengobatan herbal di Bali, Indonesia dan bahkan dunia, ujar Wididana. (BB)
Berita Terkini
Berita Terkini
Pemkot Denpasar Imbau Warga Beli LPG 3 Kg di Pangkalan Resmi
10 Januari 2025
Audiensi Bersama Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan
10 Januari 2025
Bappebti Serahkan Pengawasan Aset Kripto ke OJK dan BI
10 Januari 2025