Diburu Siswa Baru, SMK Negeri 2 Negara Terkendala Dana Pemeliharaan dan Alat Praktik Otomotif
Rabu, 07 Agustus 2019
Baliberkarya
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com-Jembrana. Ditengah sulitnya mencari pekerjaan bagi orang tamatan sekolah menengah atas (SMA), sekolah menengah kejuruan (SMK) justeru menjadi alternatif terbaik.
Sejak tiga tahun belakangan ini SMK mulai diburu siswa selepas SMP mengingat sekolah SMK dianggap paling berpotensi melahirkan remaja milenial yang terampil dan mampu menguasai dibilangnya sehingga tamatan SMK lebih banyak mencetak pengusaha muda dan lebih banyak diterima bekerja.
Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya siswa baru yang mendaftar di SMK. Seperti di SMK Negeri 2 Negara yang berlokasi di Desa Balik, Negara, Jembrana. Sejak tiga tahun belakangan ini, sekolah yang memiliki lima jurusan selalu meningkat jumlah siswanya.
Untuk tahun ajaran kali ini SMK Negeri 2 Negara memiliki 332 siswa, terbagi di lima jurusan. Masing-masing, pengolahan hasil perikanan, agrobisnis ternak unggas tanaman pangan dan hortikultura, HKPI nautika kapal penangkap ikan, teknis bisnis sepeda motor dan teknik kendaraan ringan otomotif.
Dengan jjurusan-jurusan tersebut sekolah ini diprediksi akan menjadi sekolah pavorit yang akan diburu para siswa baru mengingat selepas dari sekolah ini para remaja menjadi terampil dan telah siap bekerja maupun membuka lapangan pekerjaan sebagai pengusaha muda.
"Untuk tahun ajaran baru kali ini, jumlah siswa baru disini sedikit berkurang dari tahun lalu. Ini karena ada kebijakan sekolah menengah atas menambah jumlah kelas," terang Adam Iskandar Bunga, Kepala SMK Negeri 2 Negara, Rabu (7/8/2019).
Dari lima jurusan tersebut menurut Adam, yang paling diminati adalah jurusan otomotif. Untuk jurusan otomotif pihak sekolah masih memiliki banyak kendala yang tentunya sangat menghambat proses belajar siswa, terutama saat praktik lapangan.
Kendala tersebut meliputi minimnya anggaran pemeliharaan alat. Diamana anggaran pemeliharaan alat yang dipasang saat ini tidak mempu mengkafer seluruhnya selama setahun. Karena itu pihaknya mengharapkan pihak pemerintah untuk meningkatkan anggaran pemeliharaan alat agar proses belajar mengajar di sekolah berjalan lancar sesuai program.
"Kendala berikutnya terkait alat praktik yang kami miliki sangatlah tidak layak dan sudah tidak relevan dipakai saat ini," ujarnya ditemui di ruang kerjanya.
Dimana menurutnya, alat praktik terutama praktik otomotif berupa komponen kendaraan yang dimiliki merupakan alat jadul atau alat kuno. Dimana saat ini kendaraan dimasyarakat sudah kendaraan canggih.
"Komponen kendaraan baik sepeda motor maupun mobil untuk praktik siswa yang kita merupakan tahun dodol, itupun pemberian Pemkab Jembrana yang sudah tidak layak pakai. Sedangkan saat ini kendaraan sudah jaman injeksi. Tentunya pengetahuan siswa keluar dari sini tidak mampu bersaing," tuturnya.
Karena itu pihaknya mengharapkan pihak pemerintah membantu mengatasi kendala ini, sehingga siswa tamatan SMK Negeri 2 Negara mampu bersaing di luar dengan tamatan sekolah-sekolah menengah kejuruan yang sama lainnya.
Terkait dengan infrastruktur kantor dan ruang kelas serta ruang praktik, Adam mengatakan saat ini dalam tahap penataan dan sudah sangat memadai.
Demikian halnya dengan tenaga pendidik sudah memadai dengan jumlah 58 tenaga pendidik berstatus PNS dan 9 tenaga pendidik dengan status pegawai kontrak.
"Kendala kami disini hanya itu, anggaran pemeliharaan alat yang sangat minim dan alat praktik bagi jurusan otomotif yang sangat jadul. Karena itu kami harapkan peran pemerintah mengatasinya," tutupnya.(BB)