Gerakan Sosial #KurangiResiko Tembus Trending Topik Indonesia
Senin, 22 Juli 2019
Istimewa for Baliberkarya
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com-Denpasar. Aksi bersih-bersih sampah dan puntung rokok di pantai melalui gerakan sosial #Kurangi Resiko yang digagas Komunitas Malu Dong, menjadi percakapan di media sosial, Twitter. Kegiatan yang dilakukan di Pantai Sindhu, Sanur, pada Ahad lalu, 20 Juli 2019, berhasil menembus posisi empat pada daftar trending topic di linimasa.
Pemilik akun @commaditya, Putu Aditya, dalam cuitannya mengatakan permasalahan sampah di Bali sudah menjadi sorotan serius. Karena itu, dia sangat mendukung gerakan #KurangiResiko ini. “Mengingat Bali sudah sering disorot untuk masalah sampah, menurut saya, kita harus mulai berpartisipasi menjaga kebersihan Bali. Semua dari sendiri dulu, minimal dengan membuang sampah pada tempatnya seperti gerakan sosial #KurangiResiko yang baru,” cuitnya.
Dukungan juga disampaikan @agungwyogo. “Yuk kita jaga lingkungan supaya bersih, nyaman, aman #KurangiResiko pencemaran lingkungan dengan cara mengurangi penggunaan plastik, buang sampah pada tempatnya, atau kalau tempat sampahnya jauh dikantongi dulu gitu. Nanti kalau ketemu tempat sampah baru buang! Oke gaes??” tulis Agung Wiyogo.
BACA JUGA : Ibarat Bayi 'Startup' Peluang Hidupnya Cukup Berat, Kalau Hidup Akan Sukses dan Sangat Besar
Gerakan bersih-bersih di Pantai Sindhu ini melibatkan 100 orang peserta. Para peserta tidak hanya berasal dari Komunitas Malu Dong, tapi juga dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Kota Denpasar, aktivis lingkungan, dan komunitas yang peduli terhadap masalah lingkungan. Selain bersih-bersih pantai, Komunitas Malu Dong juga melakukan penempatan 10 asbak besar untuk mengurangi masalah sampah puntung rokok. Aksi ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan yang dilakukan pada 26 Mei lalu di Pantai Mertasari.
Pendiri Komunitas Malu Dong, Komang Bemo Sudiarto, mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat di Bali dalam menjaga kebersihan lingkungan. “Upaya seperti sosialisasi dan penyadaran untuk mengurangi sampah seperti puntung rokok di pantai cukup efektif. Sejauh ini orang-orang sudah mulai,” kata Sudiarta kepada wartawan di sela-sela acara, kemarin.
Dalam acara yang sama, Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Denpasar, I Ketut Adi Wiguna, mengapresiasi kegiatan yang dilakukan Komunitas Malu Dong. Menurut Adi, kegiatan ini mendorong perubahan perilaku masyarakat di Bali dalam menjaga kebersihan. “Setidaknya mulai ada peningkatan kesadaran tidak membuang sampah sembarangan. Sudah ada aturan ditentukan pemerintah di mana tempatnya,” kata dia.
Sampah puntung rokok, Adi meneruskan, akan berdampak besar terhadap lingkungan di Bali. Dia pun berharap Komunitas Malu Dong terus melanjutkan kegiatan positif ini di tempat-tempat lainnya. “Adanya pemasangan asbak besar ini bisa menyelamatkan pantai dari sampah puntung rokok. Semoga ini bisa diteruskan ke Lapangan Lumintang, seperti yang sudah dilakukan di Pantai Sindhu dan Mertasari,” tegas dia.
Acara ini turut didukung oleh PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna). Gerakan sosial ini sejalan dengan program berkelanjutan Sampoerna, yakni “Sampoerna untuk Indonesia”, dalam meningkatkan kesadaran perokok dan masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya.(BB)
Berita Terkini
Berita Terkini
Pemkot Denpasar Imbau Warga Beli LPG 3 Kg di Pangkalan Resmi
10 Januari 2025
Audiensi Bersama Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan
10 Januari 2025
Bappebti Serahkan Pengawasan Aset Kripto ke OJK dan BI
10 Januari 2025