Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

JL. Patih Nambi XII No.5, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara

Call:081353114888

redaksi@baliberkarya.com

Di Jembrana Harga Kakao Turun, Harga Cengkeh Masih Rendah

Sabtu, 13 Juli 2019

Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

Baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Jembrana. Musim panen saat ini justru harga kakao (coklat) kering di Jembrana terus mengalami penurunan. Bahkan penurunan harga terjadi hampir tiap hari. Sementara harga cengkeh kering juga masih rendah.
 
 
Menurut sejumlah petani kakao di Jembrana musim panen tahun ini yang dimulai bulan Juni lalu, harga kakao kering terus mengalami penurunan. Dari awal panen mencapai harga Rp40 ribu perkilo, kini justeru hanya Rp27 ribu perkilo.
 
Penurunan harga kakao ini terjadi menurut sejumlah petani dikarenakan musim panen kali ini bersamaan dengan tahun ajaran baru siswa sekolah. Dimana saat tahun ajaran baru para petani kakao berlomba-lomba menjual kakao untuk memenuhi kebutuhan siswanya, sementara kualitas kakao yang dijual tidak terlalu baik.
 
 
Kondisi tersebut dibenarkan oleh Kadek Ardini (46), seorang petani kakao sekaligus pengepul kakao kering asal Banjar Bungbungan, Desa Yehembang, Mendoyo. Menurutnya sudah sering harga kakao kering turun jika masa panen bertepatan dengan tahun ajaran baru di sekolah-sekolah.
 
"Turunnya harga kakao bukan karena panen raya. Tapi ini karena bertepatan dengan tahun ajaran baru. Ini terjadi setiap panen bertepatan dengan tahun ajaran baru. Kalau panen raya biasanya harga kakao justru tinggi," ujarnya ditemui saat menjemur kakao di areal parkir Rambut Siwi, Sabtu (13/7/2019).
 
Menurutnya, seminggu lalu harga kakao terjual Rp30 ribu perkilo. Namun terus menurun dan saat ini hanya Rp27 ribu perkilo. Itupun buah kakao kering dengan kadar air (KA) 12 persen. Dia memperkirakan harga ini akan terus mengalami penurunan hingga siswa mulai sekolah. 
 
 
"Saat tahun ajaran baru kan banyak petani yang punya anak sekolah jual cepat-cepat kakaonya untuk keperluan anak sekolah. Tapi penjualannya tidak diimbangi kualitas buah kakao yang bagus," imbuhnya.
 
Sementara menurutnya harga cengkeh kering ditingkat petani mulai mengalami peningkatan. Namun demikian harga cengkeh masih tergolong murah, yakni saat ini hanya terjual Rp70 ribu perkilo. Sebelumnya seminggu lalu harga cengkeh kering hanya Rp60 ribu perkilo. 
 
 
 
Harga ini tidak sebanding dengan biaya operasional yang dikeluarkan petani. Dimana ongkos harian memetik cengkeh mencapai Rp120 ribu per orang. Belum lagi biaya-biaya lain yang dikeluarkan petani baik itu biaya pemeliharaan hingga biaya transportasi saat menjual hasil panen.
 
Untuk diketahui, saat awal panen bulan Juni lalu, harga cengkeh kering di tingkat petani mencapai Rp125 ribu perkilo. Harga ini hanya mampu bertahan seminggu dan akhirnya anjlok di angka Rp60 ribu perkilonya. Kemudian seminggu lalu kembali naik menjadi Rp70 ribu perkilonya dalam kondisi kering.(BB)


Berita Terkini