Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

JL. Patih Nambi XII No.5, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara

Call:081353114888

redaksi@baliberkarya.com

Kembangkan Desa Wisata Digital, Kabupaten Bangli Studi Tiru ke Sepakung

Kamis, 20 Juni 2019

Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

Humas Bangli

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Bangli. Bupati Bangli I Made Gianyar selama 3 hari (dari tanggal 17-19) melakukan studi tiru ke Desa Sepakung, Kecamatan Banyubiru, Semarang, Jawa Tengah bersama 68 orang Badan Permusyawaratan Desa (BPD) se-Kabupaten Bangli. Ini merupakan tindak lanjut dari agenda peningkatan kapasitas aparatur pemerintahan desa yang telah dilakukan pada bulan Mei yang lalu untuk BPD se-Bangli.
 
 
Kedatangan Bupati Bangli I Made Gianyar bersama rombongan, Senin (17/6) ,diterima Sekretaris Daerah (Sekda) Kab. Semarang Gunawan Wibisono, Pj. Kades  Muhamad Mustain, Sekdes Sepakung Saduloh, perangkat desa dan tokoh masyarakat setempat di gedung pertemuan Kantor Desa Sepakung, Banyu Biru, Semarang.
 
Bupati Bangli I Made Gianyar menyampaikan, ketertarikannya pada Desa Sepakung sebagai desa digital tentunya akan membawa dampak positif untuk perkembangan dan kemajuan desa. “Tentunya kedatangan kita bersama, dengan melihat dan mendengar secara langsung akan dapat lebih mudah memahami kemajuan dan menggikuti Desa Sepakung sebagai desa digital untuk dapat diaplikasikan pada desa desa yang ada di Bangli,” ujarnya.
 
Disamping itu Bupati Made Gianyar juga berharap dalam study tiru ini, bisa mendapatkan informasi baik dari pemerintah Kab. Semarang ataupun dari pemerintahan desa berkaitan dengan tata kelola pemerintahan desa secara umum, baik dibidang pemerintahan, perencanaan, maupun dalam tata kelola keuangan. Tak hanya itu juga yang ingin kita gali disini," ujar Bupati Made Gianyar. Berkaitan dengan pelaksanaan tugas pokok fungsi BPD di Kabupaten Semarang kiranya dapat kita diskusikan sebagai bekal untuk BPD kita dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya di pemerintahan desa, imbuhnya.
 
 
 
Sementara itu Sekda Kab. Semarang Gunawan Wibisono menyampaikan, dirinya mewakili Kabupaten Semarang  merasa bangga dengan kunjungan ini,dan berharap apapun yang diperoleh di desa digital Sepakung ini, benar-benar dapat bermanfaat dan dapat diaplikasikan langsung untuk Kabupaten Bangli.
 
Selaku narasumber Sekdes Sepakung Saduloh menjelaskan, karna letak  geografis desa sepakung yang berada ketinggian sekitar 1.700 Mdpl di lereng gunung, dimana jarak dusun ke dusun  yang lain  lumayan jauh ,sinyal seluler sangat sulit, sehingga untuk komunikasi saja sulit. Lalu dirinya bersama perangkat desa dan tokoh masyarakat setempat berusaha menggandeng perguruan tinggi UPGRIS (Universitas PGRI Semarang) untuk merancang program agar warga desa mudah untuk komunikasi. 
 
“Keadaan geografis, menjadi inspirasi kita untuk membuat terobosan baru, dan ini kita baru berjalan sekitar 2 tahun,” katanya.
 
“Diawal warga hanya bisa mengetahui tentang info seputar desa, info grafis APBDes dan kegiatan desa, selanjutnya, kita mengembangkan teknologi yang semula warga bisa komunikasi dan melihat info, dan Sekarang bukan hanya sekedar itu, lanjut Saduloh menjelaskan. "Warga bisa melakukan pelayanan mandiri administrasi berupa surat menyurat. Dan Untuk tahun yang akan datang, kita akan mengembangkan sistem pelayanan administrasi terpadu, juga rancangan e-tourism dengan harapan e-tourism bisa melihat data base pengunjung wisata secara online,” jelasnya.
 
 
lebih lanjut dijelaskan, untuk pendanaan murni dari APBDes, sedangkan selain pendanaan, juga dibantu oleh perguruan tinggi dalam percepatan desa digital. Juga ada Internet Services Provider (ISP) yang membantu dalam proses instalasi jaringan yaitu KLNusa. Tentunya peran serta  BPD dan perangkat desa yang paling utama sehingga desa digital ini bisa terwujud. Dan hasilnya, masyarakat senang, karena dimudahkan pelayanan yang tidak harus datang ke kantor desa.
 
Sedangkan untuk memperlancar akses jaringan, pihaknya menjual voucher wifi/internet, semacam wifi ID. "Kita sendiri yang mengelola via unit usaha Bumdes, kita pasang sendiri, menggunakan jaringan mandiri, managemen sendiri, punya server sendiri dan juga kita jual sendiri. "Untuk akses itu semua, kita masih beli di PT. KLNusa karena untuk membangun Internet Services Provider (ISP) itu membutuhkan PT dan biayanya sangat mahal," tutupnya.
 
Turut hadir mendampingi Bupati Bangli dalam studi tiru ini, asisten I Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat  I Nyoman Puja, Kadis PMD I D B Riana Putra, Inspektur Inspektorat I Ketut Riang, Kabag Pemerintahan I Ketut Pasek Lanang Sadia, Kabag Hukum dan HAM Setda Kab Bangli Ida Bagus Made Widnyana.(BB)


Berita Terkini