Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

JL. Patih Nambi XII No.5, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara

Call:081353114888

redaksi@baliberkarya.com

Ini Kronologis Pekak di Jembrana Diduga Cabuli Cucunya Sendiri

Sabtu, 15 Juni 2019

Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

ilustrasi nett

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Jembrana. MW (56), kakek asal Banjar Munduk Anggrek, Desa Yehembang Kauh, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, kesehariannya adalah mengumpulkan barang-barang bekas atau rongsokan untuk dijual.
 
Pria ini sebenarnya dikenal rajin dan ulet bekerja. Bahkan dia dikenal ringan tangan suka membantu tetangga jika ada hajatan. Namun entah kenapa dia diduga melakukan pelecehan seksual terhadap Bunga (13), siswi kelas 6 SD yang tidak lain cucu kandungnya sendiri. Perbuatan bejat MW ini tentu saja membuat kaget warga Yehembang Kauh.
 
Informasi yang berhasil dikumpulkan dari berbagai sumber menyebutkan, saat kejadian sekitar seminggu lalu, MW seperti biasa bekerja mencari barang bekas. Entah kenapa dia mengajak serta cucunya (korban) yang memang tinggal bersamanya.
 
"Cucunya mau diajak cari rongsokan karena dijanjikan diberikan uang lima puluh ribu rupiah," tutur sumber yang merupakan tetangga dan kerabat korban, Sabtu (15/6/2019)
 
Hingga siang harinya, MW (pelaku), mengajak korban ke salah satu rumah warga di Banjar Pasar, Desa Yehembang, Mendoyo, tepatnya di pinggir jalan Denpasar-Gilimanuk. Rumah tersebut memang tidak berpenghuni dan oleh pelaku digunakan sebagai tempat penyimpanan barang rongsokan.
 
 
Di rumah tersebut lanjut sumber, pelaku mengajak korban ke dalam kamar tempat penyimpanan barang bekas. Di sanalah, korban ditelanjangi pelaku. Sebenarnya korban sempat meronta namun tidak kuasa menghadapi kekuatan kakeknya sendiri.
 
"Korban kemudian dipeluk oleh pelaku dan tangan kanan pelaku meremas-remas susu korban. Sementara dua jari kiri pelaku dimasukan berulang kali ke kemaluan korban sampai korban kesakitan. Itu pengakuan korban kepada orang tuannya," ujar salah seorang kerabat korban.
 
Usai melakukan pelecehan, korban ditinggal sendiri di rumah kosong tersebut dengan alasan pelaku mau mengambil rongsokan dan akan dijemput setelah mengambil rongsokan. Kesempatan tersebut digunakan korban untuk kabur dari rumah kosong tersebut.
 
"Korban tidak langsung pulang dan sempat sembunyi di kebun dekat lapangan Yehembang karena ketakutan dan dilihat salah seorang warga. Sempat ditanya oleh warga itu, tapi korban malah nangis dan akhirnya diantar pulang ke orang tuanya," imbuh sumber.
 
 
Kepada orang tuanya akhirnya korban mau bercerita mengenai perbuatan bejat kakeknya. Bak disambar petir, bapak korban berang dan kasus tersebut kemudian dilaporkan ke Polsek Mendoyo. Oleh Polsek Mendoyo kemudian diserahkan penanganannya ke Polres Jembrana.
 
Kabag Ops Polres Jembrana Kompol Didik Wiratmoko kemarin kepada wartawan mengatakan kasus tersebut masih dalam pendalaman. Pihaknya memastikan penanganan kasus tersebut dilakukan dengan profesional.
 
"Kasusnya masih dalam pendalaman. Nanti perkembangannya akan kami sampaikan saat presliris," tutupnya.(BB).


Berita Terkini