Bokashi Kotaku dan EM4 Atasi Jamur Akar Putih
Rabu, 15 Mei 2019
GNW for Baliberkarya
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com-Buleleng. Pupuk Bokashi Kotaku dan cairan Effektive Microorganisme 4 (EM4) produk PT Songgolangit Persada mempunyai keunggulan untuk mengatasi penyakit jamur akar putih pada tanaman cengkeh yang menyerang 73 persen dari total 8.091 hektar tanaman di Kabupaten Buleleng, Bali utara. Unit Pelaksana Teknis Daerah Laboratorium Perlindungan Tanaman Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bali merangkul perusahaan swasta nasional di daerah ini untuk berperanserta menangani penyakit berbahaya pada tanaman cengkeh agar tidak semakin meluas.
BACA JUGA : Gede Ngurah Wididana Lulusan Terbaik IHDN
Paket bantuan pupuk Bokasih Kotaku, EM4, jamur Antagonis Trichoderma dan sarana pendukung lainnya untuk menjangkau lahan seluas 300 hektare secara simbolis diserahkan Kepala Laboratorium Hayati UPTD Lab Perlindungan Tanaman Wayan Sugiarta kepada anggota Gapoktan Mengening Sari, Desa Mengening, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng, Jumat (10/5). Penyerahan bantuan tersebut juga disaksikan Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng Putu Oka Sastra SP.M.MA serta Ir. I Gusti Ketut Riksa dan Ir. Ilham Rosidi dari PT Songgolangit Persada yang memproduksi EM4 dan pupuk ramah lingkungan..
Wayan Sugiarta yang juga penanggungjawab kegiatan penanggulangan jamur akar putih pada tanaman cengkeh menjelaskan, kegiatan fisik yang mendapat dukungan dana dari Kementerian Pertanian menjangkau tanaman cengkeh seluas 300 hektar tersebar di Kecamatan Kubutambahan, Busungbiu dan Sukasada masing-masing 100 hektar. Upaya penanggulangan kali ini merupakan yang kedua, berlipat ganda dari tahun sebelumnya hanya menjangkau 150 hektar. Penanggulangan penyakit pada tanaman cengkeh diupayakan secara berkesinambungan hingga tuntas dengan melibatkan kelompok tani dan berbagai komponen.
BACA JUGA : Anggota DPRD "Mesiat", Panglima Hukum Togar: Dewan Kok Bertingkah Seperti 'Preman Pasar'
Kabid Perkebunan Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng Putu Oka Sastra mengatakan, tanaman cengkeh di daerah pesisir utara Pulau Bali itu mampu menopang kesejahteran petani dan ekonomi daerah itu karena tanaman bernilai ekonomis tinggi itu setiap tahunnya menghasilkan sekitar Rp 7,7 miliar. Untuk itu tanaman cengkeh milik petani diharapkan dapat diselamatkan dari serangan penyakit jamur akar putih, karena dapat menurunkan tingkat produktivitas yang akhirnya tanaman bernilai ekonomis tinggi itu bisa mati.
Penyakit jamur akar putih pada tanaman cengkeh itu sebenarnya sudah terjadi sejak tahun 2010 dan segera dilakukan penanggulangan, namun belum dilakukan secara maksimal karena petani belum percaya serangan penyakit tersebut dapat menurunkan tingkat produktivitas bahkan tanaman menjadi mati. Produksi cengkeh di Buleleng selama tahun 2018 tercatat 697,8 ton tergolong baik karena didukung iklim yang sangat bagus, meningkat 267% dibanding 2017 yang tercatat 251,13 ton.
Beberapa tanaman cengkeh di Desa Mengening, Kecamatan Kubutambahan daunnya rontok tidak lagi menghijau akibat terserang akar jamur putih. Kondisi itu sangat mempengaruhi produksi cengkeh dalam tahun 2019 dan tahun-tahun selanjutnya. Untuk itu penanggulangan yang dilakukan secara terpadu itu membuahkan hasil.
Ilham Rosidi dari PT Songolangi Persada mengatakan, pihaknya dalam kegiatan kali ini akan menyalurkan 60 ton pupuk Bokashi Kotaku dan 300 liter EM4. Pihaknya siap menjalinan kerja sama dengan semua pihak dalam mewujudkan pertanian organik di Pulau Bali.(BB)
Berita Terkini
Berita Terkini
Pemkot Denpasar Imbau Warga Beli LPG 3 Kg di Pangkalan Resmi
10 Januari 2025
Audiensi Bersama Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan
10 Januari 2025
Bappebti Serahkan Pengawasan Aset Kripto ke OJK dan BI
10 Januari 2025