Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

JL. Patih Nambi XII No.5, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara

Call:081353114888

redaksi@baliberkarya.com

Rektor Dwijendra Dr. Gede Sedana Dilantik, Ketua Yayasan: Tak Ada Istilah "Anak Emas"

Selasa, 07 Mei 2019

Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

Baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. Setelah terpilih, Rektor Universitas Dwijendra Dr. Ir. Gede Sedana, M.Sc.,M.MA., dan Pejabat Struktural di lingkungan Universitas Dwijendra Periode Tahun 2019-2023 Selasa malam (7/5/2019) dilantik di Aula Universitas Dwijendra Denpasar.
 
 
Pelantikan rektor baru bersama pejabat struktural di lingkungan Universitas Dwijendra ini tentu saja menandai era baru Universitas Dwijendra agar semakin maju di tengah berbagai dinamika perubahan yang begitu cepat di era industri 4.0.
 
Ketua Yayasan Dwijendra Denpasar Dr. I Ketut Wirawan, S.H.,M.Hum.,dalam sambutannya mengatakan pelantikan ini merupakan awal komitmen dan kerja besar untuk memajukan Dwijendra. Selain mengucapkan selamat kepada para pejabat baru, Wirawan pun berharap para pejabat baru dilantik ini mampu memberikan kontribusi kepemimpinan yang profesional bagi kemajuan Universitas Dwijendra.
 
Menurutnya, Rektor Universitas Dwijendra Dr. Sedana yang punya pengalaman studi di luar negeri seperti Thailand dan Filipina diminta berkontribusi lebih dalam meningkatkan kerjasama luar negeri.
 
 
"Tingkatkan SDM dosen dalam hal penelitian dan penulisan karya ilmiah. Itu tuntunan sekarang, tanpa demikian grade kita bisa turun," kata Wirawan seraya menambahkan Yayasan Dwijendra berkomitmen terus berinovasi demi kemajuan dan keunggulan Universitas Dwijendra dan unit pendidikan lainnya.
 
Selain itu, kepada rektor dan pejabat baru dalam melaksanakan tugas juga diharapkan penuh keikhlasan dan bekerja tidak dalam suasana tertekan sehingga bisa nikmati apa yang harus dikerjakan.
 
"Kepada dosen, jika ada masalah sampaikan dengan baik-baik ke yayasan. Jangan sampai ada istilah anak kesayangan, anak emas, bekerjalah secara profesional. Kepada mahasiswa, jika ada dosen hanya papan nama, tidak pernah mengajar sampaikan juga ke yayasan," pinta Wirawan.
 
Ia juga menegaskan dalam pemilihan pejabat di lingkungan Universitas Dwijendra ini pihak yayasan tidak ikut campur dan semuanya diserahkan ke pihak universitas. "Saya tidak ikut campur siapa menjadi apa," tegas mantan Rektor Universitas Dwijendra ini.
 
Ket Foto: Ketua Yayasan Dwijendra Denpasar Dr. I Ketut Wirawan, S.H.,M.Hum.
 
Dalam kesempatan yang sama, Kepala L2Dikti Wilayah VIII Bali dan NTB Prof Dr. I Nengah Dasi Astawa, M.Si., berpesan agar Universitas Dwijendra jangan sampai kalah dengan PTS lain yang terus berpacu di tengah era revolusi industri 4.0 yang sudah menuju revolusi industri 5.0.
 
"Sekarang bukan era kuat-kuatan otot atau adu kesaktian tapi sekarang eranya kecepatan. Boleh saja SDM Dwijendra bagus, gedung mentereng, tempat strategis, SDM loyal tapi kalau kecepatan perubahan kalah maka akan digilas oleh pesaing," jelas Prof Dasi Astawa.
 
Tak lupa, Prof Dasi Astawa juga berpesan untuk menjadi pejabat bukan sekadar kebanggaan karena dapat aktualisasi diri, tapi harus sukses menjadi pemimpin dengan sejumlah moda utama seperti jujur, disiplin, gaul, inovatif dan kreatif. 
 
 
Sementara itu, Rektor Universitas Dwijendra Dr. Ir. Gede Sedana, M.Sc.,M.MA., usai pelantikan mengatakan mengawali tugasnya ia akan membangun citra kampus yang didirikan tahun 1953 ini. 
 
"Kita akan upayakan peningkatan reputasi kampus agar bisa meningkatkan kualitasnya," ungkap akademisi dengan segudang pengalaman di luar negeri ini seperti Bali Beach Conservation Project, Jepang (2001-2003) dan di AIP-Prisma, DFAT, Australia (2014-2017) 
 
Sedana yang menamatkan pendidikan doktornya di Universitas Udayana mengakui prioritas lainnya adalah segera melakukan konsolidasi internal. Sementara secara eksternal pihaknya akan meningkatkan kerja sama secara kelembagaan karena selama ini Dwijendra juga sering dilibatkan dalam berbagai kegiatan. 
 
"Kita juga akan bangun jejaring lebih luas lagi termasuk dengan perguruan tinggi asing," tegas Sedana.
 
Sebagai Rektor Universitas Dwijendra yang baru, Gede Sedana mempunyai visi "Mewujudkan Undwi yang Berdaya Saing dan Berbudaya." Secara lebih detail ada sembilan hal yang menjadi bagian progam prioritasnya. 
 
Prioritas pertama yaitu meningkatkan citra perguruan tinggi. Kedua, meningkatkan kualitas lulusan. Ketiga, meningkatkan penelitian dan pengabdian masyarakat. Keempat, mematangkan budaya kerja dan budaya akademik. Dan kelima, meningkatkan kualitas SDM dan infrastruktur perguruan tinggi. Keenam, pembenahan tatalaksana organisasi dan manajemen.
 
"Sementara ketujuh, penguatan sistem informasi manajemen. Kedelapan, peningkatan kerjasama dan jejaring hingga ke level internasional. Terakhir atau kesembilan peningkatan dalam hal aktivitas kemahasiswaan dan alumni," tutupnya.(BB).


Berita Terkini