Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

JL. Patih Nambi XII No.5, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara

Call:081353114888

redaksi@baliberkarya.com

UNBK Harus Gunakan Komputer, Kadek Ngurah Terpaksa Ditandu ke Sekolah

Selasa, 23 April 2019

Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

Nusabali.com

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Jembrana. Salah seorang siswa SMPN 3 Negara yang ikut sebagai peserta Ujian Nasional Berbasi Komputer (UNBK) terpaksa harus ditandu memasuki ruangan ujian, Senin (22/4/2019). Siswa atas nama Kadek Ngurah Yoga Ariawan asal Perumnas, Kelurahan Baler Bale Agung, Kecamatan Negara tersebut mengalami patah tulang kaki. Ujian yang harus menggunakan komputer ini membuat siswa yang mengalami sakit tidak bisa mengikuti ujian di rumah sakit sehingga wajib datang ke sekolah.
 
 
Dikutip dari Nusabali.com, Untuk mengikuti UNBK di sekolahnya, Kadek Ngurah diantar orangtuanya menggunakan kendaraan pick up. Saat mengikuti  ujian, dia pun dipersilakan memakai tandu, sehingga tetap bisa meluruskan kakinya yang patah. 
 
“Tadi saya juga sempat bantu ngangkat yang bersangkutan sampai ke dalam ruangan ujian. Yang bersangkutan ikut di sesi ketiga. Secara fisik masih bagus, cuman sakit pada kakinya,” jelas Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Dasar (Dikdas) pada Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Dikpora) Jembrana I Nyoman Wenten.
 
 
Menurutnya, dalam pelaksanaan UNBK memang tidak bisa dilakukan jemput bola seperti ujian nasional berbasis kertas dan pensil (UNKP). Karena itu, siswa yang juga diketahui baru mengalami patah tulang sekitar sebulan lalu akibat kecelakaan menabrak anjing itu, diharuskan mengikuti UNBK di sekolahnya. “Walaupun sakit, tidak ada perlakuan khusus. Namun kami tetap bantu mengantar sampai ruangan, dan kami berikan memakai tandu,” ucapnya.
 
Sementara Kepala Sekolah (Kasek) SMPN 3 Negara I Gusti Komang Arnawa, mengatakan patah tulang yang dialami siswanya itu terjadi sebelum pendaftaran kepesertaan UNBK. Waktu pelaksanaan ujian sekolah berstandar nasional (USBN) beberapa waktu lalu, dia sempat membawakan soal ujian ke rumah yang bersangkutan. Tetapi untuk UNBK, memang harus dilakukan di tempat yang sudah ditentukan sebelumnya.
 
 
“Jauh-jauh hari, sebenarnya kami juga sempat mengumpulkan para orangtua termasuk siswa kelas IX agar benar-benar menjaga kesehatan menjelang UNBK. Kemudian ada kejadian begitu, risikonya ya harus tetap ikut UNBK dengan kondisi begitu. Tetapi yang pasti, dia masih sanggup mengikuti. Tidak ada masalah. Kebetulan dia dapat jadwal sesi ketiga yang dimulai pukul 2 siang (14.00 Wita), dan tadi dia sudah datang ke sekolah sekitar pukul 1 siang (13.00 Wita),”  ujar Gusti Arnawa. (BB)


Berita Terkini