Basarnas Latih Nelayan Jembrana Teknik Pertolongan di Permukaan Air
Kamis, 14 Maret 2019
baliberkarya
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com-Jembrana. Basarnas melalui Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar menyelenggarakan pelatihan potensi SAR teknik pertolongan di permukaan air kepada para nelayan dan pelaku pariwisata di Jembrana, Kamis (14/03/2019) bertempat di Hotel Jimbarwana.
BACA JUGA : Angkasa Pura Cari Airport Ambassador 2019
Kegiatan selama 4 hari tersebut dibuka Direktur Bina Potensi Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan, Marsma TNI Faturrahman Indrajaya, S.E. Sementara itu mewakili Bupati Jembrana yakni Asisten Administrasi Umum Setda Jembrana. Turut hadir Dandim 1617 Jembrana, Kepala Pelaksana BPBD Jembrana, dan Manager PT ASDP Cabang Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk.
Dalam sambutannya, Faturrahman Indrajaya menegaskan bahwa Basarnas tidak dapat bekerja sendiri sehingga diperlukan kerjasama dan sinergitas bersama Potensi SAR, baik instansi pemerintah, swasta maupun masyarakat dan organisasi berpotensi SAR lainnya.
Dengan diselenggarakannya pelatihan potensi SAR ini, Basarnas dan Pemerintah Provinsi Bali, khususnya Kabupaten Jembrana telah bersepakat untuk menjalin kerjasama dalam menyiapkan SDM yang mumpuni di bidang SAR, yakni dalam penguasaan teknik water rescue.
"Basarnas senantiasa secara aktif melakukan pembinaan potensi SAR pada wilayah kerjanya masing-masing," ungkapnya.
Sebelumnya telah dilakukan pelatihan di Kabupaten Buleleng serta Karangasem. Tentunya materi pelatihan disesuaikan dengan potensi bahaya di daerah tersebut. Kondisi geografis Kabupaten Jembrana didominasi dengan perairan seluas 604,24 KM2 yang notabene banyak terdapat aktifitas pelayaran.
Kabupaten yang berada paling barat dari Provinsi Bali ini, merupakan pintu masuk dari Pulau Jawa melalui Pelabuhan Gilimanuk, selain itu merupakan tempat penghasil ikan laut terbesar. Kondisi tersebut di atas menjadi pertimbangan untuk memilih Kabupaten Jembrana sebagai lokasi pelatihan potensi SAR water rescue.
Sebelum pelatihan dimulai, ditandai dengan pemukulan gong oleh Faturrahman Indrajaya dan didampingi pejabat terkait yang hadir.
Sebanyak 65 peserta yang terdiri dari instansi pemerintah, nelayan dan pelaku pariwisata mengikuti pelatihan SAR tersebut. Tenaga pengajar (instruktur) berjumlah 14 orang, merupakan rescue terlatih dan telah melalui berbagai diklat SAR.
Pada hari pertama, usai acara pembukaan, para peserta diberikan materi-materi dasar tentang MFR (Medical First Responder) dan teknik pertolongan di permukaan air. Nantinya di akhir pelatihan, seluruh materi yang telah mereka terima akan dipraktekkan langsung, dimana lokasinya bertempat di Candikusuma.
Melalui pelatihan water rescue, diharapkan akan tercipta SDM yang handal dan profesional sehingga nantinya disaat menghadapi kondisi sesunggunya, dimanapun dan kapanpun para peserta pelatihan potensi SAR sudah siap. (BB)
Berita Terkini
Berita Terkini
Arah Kade! Kebijakan Aneh, Kantin Sekolah Jadi Mesin Uang Pemkab
11 Januari 2025
Pemkot Denpasar Imbau Warga Beli LPG 3 Kg di Pangkalan Resmi
10 Januari 2025