Ajak Anak Muda Kembangkan Kreativitas, Rai Mantra Buka Festival Ogoh- Ogoh Mini Kota Denpasar
Minggu, 03 Maret 2019
baliberkarya
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com-Denpasar. Festival ogoh-ogoh mini Kota Denpasar kembali digelar oleh Sekehe Teruna Dharma Putra, Br. Beraban, Denpasar dan kini telah memasuki tahun kelima. Pada minggu (3/3) festival yang melombakan puluhan miniatur ogoh- ogoh ini dibuka secara langsung Walikota Denpasar, I.B Rai Dharamwijaya Mantra didampingi Kadisbud IGN. Bagus Matram serta sejumlah tokoh masyarakat adat setempat.
BACA JUGA : Perangi Sampah, Yusdiaz Keluhkan Pemerintah 'Persulit' Pengurusan Izin Pengelolaan Limbah
Walikota Denpasar, I.B Rai Dharmwijaya Mantra mengapresiasi kreativitas anak- anak muda Kota Denpasar yang dituangkan melalui karya miniatur ogoh- ogoh di Festival ogoh- ogoh mini Kota Denpasar ke-5 Tahun 2019. “Kita menapaki hidup di jaman modern dengan segala tantangannya haruslah diimbangi dengan pemikiran yang cerdas pula,” ujar Rai Mantra.
Ia menambahkan di dalam filosofi Agama Hindu yaitu Wiwekaitu harus dapat memilah segala hal yang diterima. “Saat ini pembangunan kebudayaan di Indonesia telah difokuskan oleh pemerintah pusat dimana telah dirancang indeks kebudayaan yang terukur sehingga kita tidak lagi gamang menentukan pelestarian budaya dan juga menyusun kebijakan terkait program pelestariannya,” tambahnya.
Lebih lanjut dikatakan melihat bagaimana anak muda Kota Denpasar berkarya membuat ogoh- ogoh mini ini haruslah diberikan kebebasan berekspresi, namun juga untuk mengajeggan kebudayaan perlu diperhatikan nilai etika, estetika dan logika nya.
“Bangga melihat anak- anak muda di kota Denpasar sudah melaksanakan inti pengembangan kebudayaan. Jangan sekedar membuat karya namun juga harus dipelajari filosofinya.” Jelas Rai Mantra.
Ketua ST Dharma Putra, Br. Beraban Si Made Arya Mahendra didampingi Ketua Panitia, Made Indrayana ditemui usai acara mengatakan Festival ogoh- ogoh mini Kota Denpasar ke-5 Tahun 2019 ini tercetus untuk meningkatkan kreativitas generasi muda serta mengedukasi generasi muda di Kota Denpasar agar tetap ingat akar kebudayaan yang mereka miliki. Selain untuk memberikan wadah berkreativitas.
“Untuk tahun ini melibatkan 62 peserta dan memperebutkan piala bergilir walikota Denpasar. Terkait kriteria, karena merupakan Festival Ogoh-ogoh Mini, maka tinggi karya tidak boleh lebih dari 1 meter. Selain itu untuk mendukung program Pemkot Denpasar mengurangi penggunaan kantong plastik, maka bahan dasar ogoh- ogoh mini diwajibkan berbahan organik dan juga kategori ogoh-ogoh stereofoam kami hilangkan” kata Arya Mahendra.
Salah satu peserta, Agung Dedi dengan karya ogoh- ogohnya yang berjudul Tumpek Wariga, Tumpek Uduh Mencoba mengangkat dampak kerusakan lingkungan dan menitikberatkan himbuaan kepada manusia agar selalu mencintai dan menjaga keseimbangan alam.
“Melalui Karya Ogoh-ogoh mini ini saya ingin menyampaikan pesan bagi umat manusia agar senantiasa sadar untuk menghragai alam dan mencintai seisinya. Eksploitasi berlebihan kepada alam tentu harus dihentikan sebelum alam memberi peringatan besar kepada kita semua” terangnya. (BB)
Berita Terkini
Berita Terkini
Arah Kade! Kebijakan Aneh, Kantin Sekolah Jadi Mesin Uang Pemkab
11 Januari 2025
Pemkot Denpasar Imbau Warga Beli LPG 3 Kg di Pangkalan Resmi
10 Januari 2025
Audiensi Bersama Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan
10 Januari 2025