Pertemuan RSOM di Bali Genjot Kerja Sama Peningkatan Turis Rusia
Rabu, 20 Februari 2019
Baliberkarya
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com-Badung. Pertemuan ke16 ASEAN-Russia Senior Offcials’ Meeting (RSOM) diselenggarakan di Bali, Indonesia, pada 19-20 Februari 2019 yang dihadiri oleh para Pejabat Tinggi dari 10 Negara Anggota ASEAN dan Rusia.
BACA JUGA : Kerap Konsumsi Sabu dari Lapas, Iszak 'Tercyduk'
Diselenggarakan setiap tahun, Pertemuan RSOM merupakan forum diskusi bagi ASEAN dan Rusia untuk mengidentifikasi kemajuan dan upaya penguatan kerja sama kemitraan strategis ASEAN-Rusia. Pertemuan penting ini dipimpin oleh Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN/Ketua SOM ASEAN-Indonesia, H.E. Jose Tavares dan Wakil Menteri Luar Negeri/Ketua S0M Rusia, H.E. Igor Morgulov.
Pertemuan ke-16 ARSOM membahas berbagai agenda penting untuk memperkuat kemitraan ASEAN-Rusia, diantaranya terkait perkembangan di ASEAN dan Rusia, tindak lanjut hasil KTT ke-3 ASEAN-Rusia di Singapura pada 14 November 2019 mendatang, kerja sama pemberantasan terorisme dan kejahatan lintas batas negara, kerja sama di berbagai bidang seperti ekonomi, ilmu pengetahuan dan teknologi, energi dan agrikultur, penanggulangan bencana, serta pendidikan.
Ket Foto: Dirjen Kerja Sama ASEAN/Ketua SOM ASEAN-Indonesia, H.E. Jose Tavares
"Kita bicara masalah politik dan keamanan ekonomi dan juga sosial budaya, antara lain kita berbicara mengenai ekonomi. Kita harapkan dapat meningkatkan atau total perdagangan antara kedua negara dan investasi antara Rusia dengan ASEAN," kata Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN/Ketua SOM ASEAN-Indonesia, H.E. Jose Tavares disela-sela pertemuan di Padma Resort Legian, Kuta, Badung, Rabu (20/2/2019).
Negara-negara anggota ASEAN juga bertukar pandangan terkait isu-isu di Kawasan, termasuk pembahasan arsitektur Kawasan Asia Pasifik, non-proliferasi nuklir, dan situasi di Semenanjung Korea. Dalam pertemuan ini juga membahas hubungan untuk meningkatkan turis diantara kedua pihak ASEAN dengan Rusia.
"Sekarang sudah ada penerbangan langsung antara Rusia dengan Bali tiga kali seminggu dan kita lihat peningkatan turisnya kalau banyak bisa ada peningkatan. Ini kan masih pesawat menggunakan pesawat dari Rusia, kita harapkan juga nanti kalau bisa ada penerbangan dari kita juga yang bisa terbang ke Rusia sehingga bisa meningkatkan turis ke Bali dan Indonesia pada umumnya," jelas H.E. Jose Tavares.
BACA JUGA : Kisruh Pembangunan Padma dan Melasti, Majelis Alit Negara Bantah Terima Bantuan Ratusan Juta dari Pemkab
Kerja sama antara ASEAN dan Rusia telah berlangsung sejak tahun 1991, dan Rusia resmi menjadi mitra wicara ASEAN pada tahun 1996. Kerja sama selama lebih dari 20 tahun ini telah berkembang di berbagai bidang kerja sama, termasuk bidang politik dan keamanan, ekonomi, dan sosial-budaya. Pedoman kerja sama ASEAN-Rusia tertuang dalam dokumen Comprehensive Plan of Action to Promote Cooperation between the Association of Southeast Asian Nations and the Russian Federation 2016-2020 (ASEAN-Russia POA).
Saat ini, Indonesia merupakan Country Coordinator Kemitraan ASEAN-Rusia untuk periode 2018-2021. Selama periode ini, Indonesia dan Rusia sepakat fokus pada pada tiga bidang kerja sama, yaitu kontra terorisme, keamanan siber, dan penanganan bencana.(BB).
Berita Terkini
Berita Terkini
Pemkot Denpasar Imbau Warga Beli LPG 3 Kg di Pangkalan Resmi
10 Januari 2025
Audiensi Bersama Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan
10 Januari 2025
Bappebti Serahkan Pengawasan Aset Kripto ke OJK dan BI
10 Januari 2025