Petakut, Pindekan dan Sunari Dilombakan Demi Lestarikan Kearifan Lokal Pertanian
Jumat, 15 Februari 2019
baliberkarya
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com-Denpasar. Banyak upaya yang bisa dilakukan untuk melestarikan subak dengan berbagai kearifan lokalnya. Seperti yang dilakukan Pemkot Denpasar menggelar Lomba Petakut, Pindekan, dan Sunari. Ketiga lomba ini memang tidak terlepas dari kegiatan subak yang ada di Bali sejak dulu.
BACA JUGA : Kembalikan Kejayaan Demokrat, Gus Cilik Totalitas Bekerja Yakin Rebut 9 Kursi DPRD Denpasar
Lomba yang melibatkan anak-anak ini memang jarang ditemui dalam keseharian. Kemajuan teknologi membuat generasi muda sudah mulai meninggalkan kearifan lokal yang ada sejak dulu.
Lomba yang dibuka Wakil Walikota IGN Jaya Negara ini dilaksanakan di Subak Intaran, Desa Sanur Kauh Denpasar pada Jumat (15/2/2019).
Perubahan budaya agraris memang tidak bisa dihindarkan di wilayah Kota Denpasar. Alih fungsi lahan terus terjadi seiring perkembangan ekonomi dan pariwisata di Denpasar. Menurut Jaya Negara, generasi muda perlu dilakukan agar tidak pulang kearifan lokal yang diterima sejak dulu.
Negara Jaya mengharapkan perlombaan tersebut dapat dilakukan melalui kemasan kreatif yang melibatkan anak-anak dan sekaa teruna di banjar-banjar.
BACA JUGA: Momen Hari 'Valentine', KPUD Jembrana dan Relawan Demokrasi untuk Bunga, Stiker dan Brosur
Ketua Majelis Madya Subak Kota Denpasar, Wayan Jelantik mengatakan pelaksanaan Lomba Petakut, Pindekan dan Sunari untuk menumbuhkan rasa kepedulian masyarakat untuk melestarikan budaya persubakan menggunakan konsep Tri Hita Karana di Kota Denpasar.
Dalam kegiatan ini diikuti perwakilan subak dari setiap kecamatan di Kota Denpasar. Kegiatan ini juga merupakan salah satu bentuk Hut Pemerintah Kota Denpasar ke-231 sebagai langkah persetujuan budaya.
BACA JUGA: Padangsambian Bersatu Bukan Ormas, Gus Cilik: Paguyuban Dibawah Desa Pakraman Padangsambian
“Pelaksanaan Lomba Petakut, Pindekan dan Sunari diharapkan dapat mendukung kreativitasitas seka-sekaa subak dan sekaa teruna yang disetujui di sini, disamping memberikan pemahaman tentang filosofi petakut, pindekan dan sunari yang harus dijaga,” ujar Wayan Jelantik. (BB)
Berita Terkini
Berita Terkini
Arah Kade! Kebijakan Aneh, Kantin Sekolah Jadi Mesin Uang Pemkab
11 Januari 2025
Pemkot Denpasar Imbau Warga Beli LPG 3 Kg di Pangkalan Resmi
10 Januari 2025
Audiensi Bersama Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan
10 Januari 2025