Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

JL. Patih Nambi XII No.5, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara

Call:081353114888

redaksi@baliberkarya.com

Petakut, Pindekan dan Sunari Dilombakan Demi Lestarikan Kearifan Lokal Pertanian

Jumat, 15 Februari 2019

Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. Banyak upaya yang bisa dilakukan untuk melestarikan subak dengan berbagai kearifan lokalnya. Seperti yang dilakukan Pemkot Denpasar menggelar Lomba Petakut, Pindekan, dan Sunari. Ketiga lomba ini memang tidak terlepas dari kegiatan subak yang ada di Bali sejak dulu.
 
 
Lomba yang melibatkan anak-anak ini memang jarang ditemui dalam keseharian. Kemajuan teknologi membuat generasi muda sudah mulai meninggalkan kearifan lokal yang ada sejak dulu.
 
Lomba yang dibuka Wakil Walikota IGN Jaya Negara ini dilaksanakan di Subak Intaran, Desa Sanur Kauh Denpasar pada Jumat (15/2/2019). 
 
 
Perubahan budaya agraris memang tidak bisa dihindarkan di wilayah Kota Denpasar. Alih fungsi lahan terus terjadi seiring perkembangan ekonomi dan pariwisata di Denpasar. Menurut Jaya Negara, generasi muda perlu dilakukan agar tidak pulang kearifan lokal yang diterima sejak dulu. 
 
Negara Jaya mengharapkan perlombaan tersebut dapat dilakukan melalui kemasan kreatif yang melibatkan anak-anak dan sekaa teruna di banjar-banjar.
 
 
Ketua Majelis Madya Subak Kota Denpasar, Wayan Jelantik mengatakan pelaksanaan Lomba Petakut, Pindekan dan Sunari untuk menumbuhkan rasa kepedulian masyarakat untuk melestarikan budaya persubakan menggunakan konsep Tri Hita Karana di Kota Denpasar.
 
 
Dalam kegiatan ini diikuti perwakilan subak dari setiap kecamatan di Kota Denpasar. Kegiatan ini juga merupakan salah satu bentuk Hut Pemerintah Kota Denpasar ke-231 sebagai langkah persetujuan budaya.
 
 
“Pelaksanaan Lomba Petakut, Pindekan dan Sunari diharapkan dapat mendukung kreativitasitas seka-sekaa subak dan sekaa teruna yang disetujui di sini, disamping memberikan pemahaman tentang filosofi petakut, pindekan dan sunari yang harus dijaga,” ujar Wayan Jelantik. (BB)


Berita Terkini