Gelar Muskerkot, PMI Denpasar Fokus Bangun Rasa Kerelawanan Masyarakat
Jumat, 08 Februari 2019
Humas Denpasar
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com-Denpasar. Sebagai upaya mengevaluasi dan pertanggung jawaban pelaksanaan kinerja tahunan, Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Denpasar secara rutin menggelar Musyawarah Kerja Kota (Muskerkot) dengan menggandeng beragam stakeholder terkait.
BACA JUGA : Bantu Iklas Tanpa Dibayar, 'Panglima Hukum' Togar: Klien Kami Ingin Keadilan di PN Denpasar
Kegiatan rutin tahunan guna memaksimalkan pembahasan tentang evaluasi kinerja, penganggaran, rencana kerja tahun 2019 serta usulan program tahun 2020 ini dibuka Kadis Sosial Kota Denpasar, I Made Mertajaya mewakili Walikota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra di Gedung Santhi Graha, Jumat (8/2).
Adapun Muskerkot kali ini diikuti kurang lebih 25 orang terdiri dari Pengurus PMI Kota Denpasar, Perwakilan Pengurus PMI Kecamatan PMI Kota Denpasar, Ketua Forum Relawan se-Kota Denpasar, Ketua Forum Remaja Palang Merah Indonesia PMI Kota Denpasar
Dalam sambutannya yang dibacakan Kadis Sosial Mertajaya, Walikota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra menekankan, kegiatan ini sangat penting sebagai wahana mengevaluasi berbagai hal yang telah dikerjakan tahun 2018. Dalam kegiatan yang sama juga turut dilaksanaan pembahasan program kerja yang telah disusun tahun 2019 dan mengusulkan apa yang akan direncanakan tahun 2020.
Semua kegiatan yang sudah terlaksana dan yang akan dilaksanakan merupakan cerminan dari rencana strategis yang telah dibuat serta dituangkan dalam sebuah program kerja tahunan untuk dapat diselesaikan dan diimplementasikan dengan baik sampai masa bakti kepengurusan periode lima tahunan tersebut dinyatakan berakhir.
Made Mertajaya menambahkan, keterlibatan PMI dengan beragam tantangan tentu tidak menyurutkan pengabdiannya. PMI juga telah bertindak sebagai mitra pemerintah turut mendukung menangani berbagai masalah sosial dan korban alam di berbagai daerah. Karenanya, ketersediaan kader sukarelawan di PMI memang perlu untuk selalu dipupuk dan ditingkatkan keberadaannya mulai dari tingkat PMR tingkat perguruan tinggi serta swasta dan umum disebut sukarela.
Ketua PMI Kota Denpasar I Made Sudhana Satrigraha mengatakan tahun 2019 ini PMI Kota Denpasar akan fokus membangun rasa kerelawanan masyarakat dan membangun relawan di tingkat desa yaitu Siaga Bencana Tingkat Desa (Sibad) di 43 desa/kelurahan di Kota Denpasar. Hal ini menjadi penting mengingat relawan merupakan roh PMI. Hingga saat ini hampir 10 persen relawan PMI berasal dari Sekolah Dasar hingga perguruan tinggi.
"Tantangan PMI Kota Denpasar di tahun 2019 lebih banyak tentang aspek kemanusiaan yakni donor darah, serta menggarap relawan yang kurang optimal bekerja dan membentuk tim Sibad,’’ tegasnya.
Pihaknya juga mengatakan, Provinsi Bali selalu menjadi acuan bagi PMI pusat untuk membantu musibah-musibah di luar pulau. Seperti contoh di Lombok dan Palu itu PMI Provinsi Bali diminta untuk menyiapkan relawan. Selain itu Pemerintah Provinsi Bali memiliki komitmen menggarap donor darah itu memenuhi syarat yang baik.
"Mindset kami dalam pengambilan donor darah kemarin-kemarin harus diubah dengan pola yang memenuhi syarat kesehatan," ujarnya
Untuk stok darah PMI Kota Denpasar menurut Sudhana bisa mengcover dalam satu bulan. Ia menjelaskan terdapat 2 persen kebutuhan donor dari jumlah penduduk sebuah wilayah. Contohkan saja Denpasar penduduknya 700 ribu, kira-kira 14 ribu kantong darah yang diperlukan setiap tahun.
Wakil Ketua Satu Bidang Organisasi PMI Provinsi Bali, dr I Gusti Lanang Made Rudiartha mengatakan semua UTD akan disertifikasi kalau pengelolaan darah sesuai dengan cara pembuatan yang benar. Jadi pengambilan darah di lapangan sekarang dilarang karena sulit mencegah kontaminasi debu dan sebagainya.
"Meskipun tidak darahnya kena debu maka mungkin jarumnya bisa kena debu, maka harus dilakukan di ruang tertutup,’’ ujarnya.(BB)
Berita Terkini
Berita Terkini
Berita Terpopuler
