Bali Target 'Skimming', Begini Cara Komplotan Bulgaria Beraksi
Kamis, 07 Februari 2019
Humas Polda Bali
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com-Denpasar. Ditreskrimum Polda Bali kembali berhasil menangkap pelaku skimming yang beraksi di wilayah hukum Polda Bali. Sebanyak lima pelaku berhasil diamankan dan satu orang berhasil melarikan diri dari kejaran petugas. Ke lima pelaku yang berhasil ditangkap diantaranya berinisial IFT (44), GJJ (47), TKD (22), AIP (42), VNP (29) seluruhnya berasal dari Bulgaria.
Para pelaku berhasil membawa uang sebanyak Rp788 juta.
BACA JUGA : Diduga Hanyut Terbawa Arus Sungai, Mayat Ni Nyoman Silur Ditemukan Mengambang di Perairan Pantai Bugbug
Direskrimum Polda Bali Kombes Pol. Andi Fairan, S.I.K., M.S.M mengatakan, para pelaku berhasil diamankan berawal dari adanya informasi dari seorang pegawai toko bahwa di wilayah Pecatu Nusa Dua, Badung bahwa ada sebuah mobil yang dikendarai oleh orang asing dengan gerak-gerik yang mencurigakan masuk ke sebuah ATM.
"Berdasarkan dari laporan tersebut anggota kami langsung melakukan penyelidikan ke wilayah Pecatu dan seputaran Nusa Dua kemudian berhasil melacak tempat tinggal pelaku di sebuah villa yang ada di wilayah Kuta Selatan Badung," ujarnya saar rilis di Mapolda Bali, Kamis (7/2).
Lanjutnya, dari sanalah pihaknya terus mengikuti tersangka kurang lebih selama 1 minggu. Dan tepatnya pada tanggal 3 Februari 2019, pukul 04.30 Wita, petugas melakukan pencegatan dan pemeriksaan terhadap kendaraan yang digunakan oleh pelaku di jalan Tirta Gangga Uluwatu.
"Petugas menemukan sejumlah kartu ATM palsu yang sudah ditempeli dengan angka-angka yang diduga adalah nomor PIN nasabah yang telah diskimming sebelumnya," jelasnya. Petugas langsung menuju ke tempat tinggal pelaku dan kembali berhasil menemukan kartu ATM palsu dalam jumlah banyak dan uang tunai.
BACA JUGA : Ibu Remaja Pembunuh Bayi Kembar Divonis 10 Tahun
Diterangkannya, para pelaku membeli alat-alat atau perangkat skimming di negaranya dan dibawa ke Indonesia.
"Target mereka adalah wisatawan asing yang berlibur ke Bali dan melakukan penarikan uang di ATM-ATM yang ada di wilayah Bali. Dan mereka ini adalah jaringan sehingga bergantian setiap harinya mengambil uang yang sudah berhasil mereka skimming,” pungkasnya.(BB)