Motivasi Guru Faktor Utama Kualitas SDM
Jumat, 25 Januari 2019
Istimewa for baliberkarya
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com-Denpasar. Disamping faktor dukungan Kepala Sekolah, dan dukungan rekan guru, dan motivasi eksternal, motivasi internal guru merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap transfer of training, sehingga mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang dihasilkan dunia pendidikan. Hal tersebut diungkapkan oleh Promovenda Dr. Ni Wayan Mudiarni dalam Promosi Doktor Universitas Udayana, yang bertempat di Kampus Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Udayana (25/1/2019).
BACA JUGA : Atasi Masalah Kulit dan Kelamin di Klinik 'Braia' dengan Dokter Spesialis Harga Terjangkau
Pada saat Promosi Doktor Universitas Udayana ini, Disertasi Dr. Ni Wayan Mudiarni dengan judul: Peran Mediasi Autonomus Motivation to Transfer dan Controlled Motivation to Transfer pada Hubungan antara Career Commitmen, Supervisor Support, Peer Support dan Transfer Of Training, diuji oleh 11 (sebelas) penguji antara lain : sebagai ketua sidang adalah (1) Dr. I Nyoman Mahaendra Yasa, S.E., M.Si.; sebagai anggota antara lain : (2) Prof. Dr. Made Wardanna, S.E., M.P.; (3) Agoes Ganesa Rahyuda, S.E., M.T., PhD.; (4) Prof Dr. I Ketut Rahyuda, S.E., MSIE, (5) Prof. Dr. I Wayan Gde Supartha, S.E.,S.U.; (6) Dr. Gde Riana, SE, MM.; (7) Dr. Ida Bagus Ketut Surya, SE, MM.dan penguji unsur undangan akademik antara lain : (8) Prof. Dr. Ida Bagus Suardana, S.E. M.M.; (9) Dr. I Made Alit Mariana, M.Pd.; (10) Dr. I Wayan Surata M.Pd.; dan (11) Dr. IreneHanna H. Sihombing, S.E., M.M. dan dinyatakan lulus dengan predikat sangat memuaskan.
Mudiarni demikian panggilan akrab Widya Iswara di Lembaga Penjamin Mutu Provinsi Bali memaparkan bahwa, pelatihan hal penting dalam sebuah organisasi untuk pengembangan sumber daya manusia. Banyak biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk mengadakan pelatihan, dengan harapan karyawan melakukan transfer of training. Permasalahannya di Bali guru-guru yang telah mengikuti pelatihan Kurikulum 2013 tidak maksimal melakukan transfer of training, padahal banyak biaya yang telah dihabiskan.
Istri dari Dr. I Wayan Jondra ini menyampaikan bahwa tujuan penelitiannya, adalah untuk menjelaskan, mengembangkan, dan menemukan hubungan antara career commitment, supervisor support, dan peer support terhadap transfer of training, baik secara langsung maupun atas peran mediasi autonomous motivation to transfer dan controlled motivation to transfer.
Unit analisis penelitian kuantitatif yang dilaksanakan oleh ibu dari : I Gde Brahmanda Candra Wiguna, I Made Brahmanda Arimbawa, I Nyoman Dehi Pranipata, dan Ni Ketut Putri Candra Gita ini adalah guru Sekolah Dasar kelas satu dan kelas empat peserta pelatihan Kurikulum 2013 pada Tahun 2016. Penyebaran kuisioner dilakukan untuk memperoleh data dan dilangkapi dengan wawancara dilakukan kepada 260 responden.
Setelah data dianalisis dengan menggunakan Partial Least Square (PLS) dan diolah dengan smart PLS versi 3.2.6, Mudiarni menemukan hubungan yang signifikan dan tidak signifikan. Ditemukan adanya lima hubungan yang tidak signifikan dari sebelas hipotesis hubungan langsung, yaitu: career commitment terhadap transfer of training, supervisor support terhadap autonomous motivation to transfer, peer support terhadap autonomous motivation to transfer, supervisor support terhadap controlled motivation to transfer, dan, peer support terhadap controlled motivation to transfer, sedangkan enam variabel ditemukan berhubungan secara signifikan, yaitu supervisor support terhadap transfer of training, peer support terhadap transfer of training, career commitment terhadap autonomous motivation to transfer, career commitment terhadap controlled motivation to transfer, autonomous motivation to transfer terhadap transfer of training, controlled motivation to transfer terhadap transfer of training.
Penelitian Ibu asal Desa Lumbung, Selemadeg Barat, Tabanan ini juga menemukan dua hubungan mediasi penuh dari enam hipotesis hubungan tidak langsung, yaitu: autonomous motivation to transfer sebagai pemediasi penuh antara variabel career commitment dan transfer of training, serta controlled motivation to transfer sebagai pemediasi penuh pada hubungan career commitment dan transfer of training.
Mudiarni sangat puas dengan penelitiannya ini, karena secara teoritis penelitiannya membuktikan model penelitian baru akan mampu memberikan pemahaman yang jelas mengenai konsep transfer of training, dan implikasi praktis penelitian ini dapat memberikan pemahaman kepada semua pihak terkait dengan pendidikan dalam upaya peningkatan transfer of training guru pasca mengikuti diklat.
BACA JUGA : Darurat Kebebasan Pers, Aksi Solidaritas Jurnalis Bali Desak Jokowi Cabut Remisi Pembunuh Jurnalis Prabangsa
Pada kesempatan promosi doktornya itu Mudiarni berharap bahwa Pemerintah jangan semata-mata menyiapkan anggaran untuk pelatihan saja, namun yang lebih penting adalah kegiatan pasca diklat untuk meningkatkan motivasi internal guru (autonomous Motivation to Transfer), motivasi eksternal (Controlled Motivation to Transfer) dukungan Kepala Sekolah, dan dukungan rekan guru transfer of training.
Transfer of training ini, merupakan suatu kondisi dimana seorang guru menerapkan hasil pelatihannya secara terus menerus dalam proses belajar mengajar. Penerapan hasil pelatihan ini akan meningkatkan : kompetensi guru, hasil belajar mengajar, dan sumber daya manusia yang dihasilkan dari dunia pendidikan. Sumber daya manusia yang berkualitas inilah yang akan meningkatkan daya saing Bali khususnya dan Indonesia umumnya di era Global ini.
Diakhir sidang terbuka Dr. I Nyoman Mahaendra Yasa, S.E., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, memberikan hak kepada Ni Wayan Mudiarni untuk menggunakan gelar doktor, sehingga namanya menjadi Dr. Ni Wayan Mudiarni. Selanjutnya Prof. Dr. Made Wardanna, S.E., M.P. selaku Promotor menyerahkan Sertifikat Kelulusan dengan predikat sangat memuaskan.(BB)