Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

JL. Patih Nambi XII No.5, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara

Call:081353114888

redaksi@baliberkarya.com

Alamaaak! Harga Kelapa Butiran 'Anjlok' Petani Menjerit, Dewan Duga Ada Mafia Permainkan Har

Jumat, 18 Januari 2019

Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

Baliberkarya/dok

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Jembrana. Sejak hampir setahun ini harga kelapa butiran di tingkat petani terus merosot. Kondisi tersebut membuat petani kelapa di Jembrana merugi dan ogah memanen buah kelapanya lantaran biaya operasional tidak sebanding dengan hasil penjualan.
 
 
Menurut sejumlah petani kelapa di Jembrana, harga kelapa butiran di tingkat petani sejak setahun ini terus merosot tajam. Mulai dari puncaknya yang menembus harga Rp4000 perbutir, terus menurun hingga saat ini terjual dengan harga Rp2000 perbutir.
 
"Bahkan ada yang membeli dengan harga dibawah dua ribu rupiah perbutirnya. Biasanya ini dibeli oleh pengepul yang petaninya meminjam uang kepada pengepul sebelun panen untuk biaya perawatan kebun atau keperluan lain," ujar Dewa Suwandi, salah seorang petani kelapa asal Desa Yehembang Kauh, Mendoyo, Jumat (18/1/2019).
 
Dengan harga Rp2000 perbutir, menurutnya petani dipastikan merugi karena biaya produksi sangat tinggi. Dia mencontohkan, ongkos petik kelapa Rp4000 per pohon. Sedangkan ongkos angkut Rp500 per butir. Dengan besarnya biaya produksi, petani belakangan ini engan untuk memanen buah kelapanya karena jika dipaksakan memanen dipastikan merugi.
 
 
"Kalaupun ada petani yang memanen buah kelapanya, sudah pasti petani itu telah meminjam uang duluan kepada pengepul," ujarnya dibenarkan sejumlah petani lainnya.
 
Sejumlah petani mengaku tidak tahu apa penyebab harga kelapa butiran di tingkat petani terus merosot. Namun petani menduga ada permainan harga ditingkat pengepul. Semestinya pada musim penghujan ini harga kelapa butiran di petani mahal karena banyak petani yang kesulitan memanen. Tapi kenyataannya terbalik.
 
Terkait hal tersebut, sejumlah petani di Jembrana meminta pihak pemerintah atau pihak terkait untuk bergerak membantu petani untuk menstabilkan harga kelapa. Menurut petani, selama ini belum pernah ada gerakan kongkrit pemerintah untuk menstabilkan harga kelapa butiran.
 
 
Anggota DPRD Jembrana dari Fraksi Golkar Wayan Suardika mengaku juga sering menerima keluhan dari petani kelapa terkait harga kelapa yang terus menurun. Dia menduga anjloknya harga kelapa hingga sampai setahun diduga ada permaninan nakal di tingkat pengepul. 
 
Karena itu pihaknya mendesak pihak pemerintah, terutama istansi terkait untuk segera bertindak menstabilkan harga. Sehingga petani kelapa di Jembrana tidak merugi. Lakukan pemantauan dan pengecekan ke tingkat pengepul karena kemungkinan besar merosotnya harga kelapa ditingkat petani akibat permainan nakal oknum pengepul.
 
"Kami duga ada mafia yang mempermainkan harga sehingga petani sangat dirugikan. Ini harus ditindaklanjuti," tegasnya.(BB)


Berita Terkini