Kejahatan 'Skimming' Marak di Bali, Begini Tips Agar Data Warga Aman dan Terhindar
Jumat, 04 Januari 2019
ilustrasi nett
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com-Denpasar. Kepala KPw BI Bali, Causa Iman Karana pun kembali mengingatkan warga pengguna ataupun perbankan selaku penyedia layanan ATM untuk kembali waspada dan berhati-hati dengan maraknya kejahatan pencurian data nasabah atau yang kerap dikenal dengan istilah 'Skimming' dalam dunia perbankan yang berhasil diungkap Polda Bali.
Menurut Causa Iman Karana atau yang akrab disapa Pak Cik itu bahwa kejahatan yang masih kaitannya dengan sistem pembayaran ini bisa terjadi di mana saja. Untuk itu, ia mengingatkan beberapa hal seperti bagi pengguna ATM, carilah ATM yang tempatnya mudah dijangkau, tidak di tempat sepi, gunakan ATM di mini market ataupun pertokoan, mall atau di kantor bank yang mudah pengawasannya atau bisa juga menggunakan layanan e-banking, melakukan pengecekan sebelum transaksi dan pastikan ATM tersebut memang betul-betul aman.
Sedangkan bagi perbankan penyedia layanan ATM hendaknya juga melakukan pengecekan secara rutin sesuai dengan Standart Operation Prosedure (SOP), memasang CCTV, memindahkan ATM dari tempat-tempat sepi ke tempat yang mudah dijangkau dan mudah pengawasannya.
Causa juga mengiatkan jika kejahatan 'Skimming' bisa terjadi di mana saja, selama pelaku melihat peluang dan kesempatan. Ia yang kerap keliling Eropa ini mencermati kejahatan model ini biasanya dilakukan oleh sindikat, dan jarang yang bekerja sendiri serta tanpa menuding kerap dilakukan oleh oknum WNA yang berasal dari Eropa Timur.
"Secara Persentase kejahatan skimming ini masih kecil, tidak akan mempengaruhi sistem pembayaran kita, cuma bagaimana kita memitigasinya saja," kata Causa mengingatkan ketika dihubungi awak media melalui selulernya, Jum'at (4/1/2019).
Ket foto : Kepala KPw BI Bali, Causa Iman Karana
Causa menjelaskan kejahatan skimming ini layaknya kejahatan pemalsuan uang, tidak ada yang tahu, kapan saja bisa terjadi, namun BI kerap mengingatkan pihak perbankan agar terus melakukan pengawasan dan memindahkan ATMnya yang ada di tempat-tempat sepi. Namun ia memberi catatan dengan adanya kejadian ini bisa saja mencoreng dunia pariwisata Bali jika tidak cepat diatasi.
Seperti diketahui beberapa waktu lalu Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Bali kembali mengungkap kasus cyber crime berupa kejahatan pencurian data nasabah bank (skimming) melalui mesin ATM yang terjadi di wilayah Denpasar.
Empat orang pelaku warga negara Bulgaria masing-masing berinisial KDY, VRG, VKN, dan VVC turut diamankan dalam pengungkapan kasus tersebut.
"Pengungkapan kasus berawal dari koordinasi yang dilakukan oleh Ditreskrimsus Polda Bali dengan pihak perbankan di wilayah Denpasar terkait maraknya kasus skimming kartu ATM," terang Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol. Hengky Widjaja dalam siaran pers, Rabu (2/1)
Hasil koordinasi, petugas menemukan peralatan berupa router wifi dan Kanopi (cover Pin) yang sudah dimodifikasi atau diisi kamera tersembunyi telah terpasang di mesin ATM Bank BNI di area Restaurant Shinning Jewel, Jalan Danau Tamblingan Sanur, Denpasar Selatan. Para pelaku juga merusak kamera CCTV yang terpasang di mesin ATM.(BB).